Selamat Datang

Selasa, 28 Agustus 2012

Sinopsis Arang and The Magistrate episode 3 part 1




Siapa yang mengira kalau Arang yang hendak mencium Eun Oh itu hanyalah mimpi. Oh Gross!! This drama is really trolling us! Tapi, siapa yang tahu, hal itu mimpi atau bukan karena semuanya memang terlihat real. Eun Oh yang menyadari kalau ia memimpikan Arang yang hendak menciumnya langsung saja terbangun dan ia terbelalak.

Memaki dirinya sendiri, "Ah!! Aku pasti sudah gila!!" Teriak Eun Oh mengusap-usap wajahnya dan mulai menyadarkan diri. Haha.. Itu bisa jadi sebuah sinyal kalau Eun Oh memang sudah benar-benar jatuh hati pada Arang.

Pagi itu juga, Eun Oh menyuruh Dol Swi untuk mengantarkan surat khusus yang diperuntukkan untuk Joo Whal. Eun Oh memperingatkan Dol Swi, kalau bagaimanapun juga surat itu harus sampai ke tangan Joo Whal, jangan sampai engga. Dol Swi bertanya-tanya tentang isi surat tersebut, dan Eun Oh menghindari pertanyaan itu.

Dol Swi pun menanyakan tentang mengenai Eun Oh yang berpura-pura menjadi hakim. Akan sampai berapa lama, Eun oh bertahan dalam kepura-puraan seperti itu? Tanya Dol Swi dengan polosnya. Eun Oh menjawa, bahwa hal itu engga akan lama, lalu Ia pergi meninggalkan Dol Swi begitu saja. 
Di kerajaan langit, raja langit dan raja neraka tengah asyik memancing. Kedua terlibat pembicaraan mengenai hal terkait kegiatan manusia dibumi.

Raja neraka menyinggung permasalahan roh-roh yang masih berkeliaran, sudah lebih dari ratusan tahun dan roh-roh itu belum juga tertangkap dan mendapat hukuman di dunia berikutnya. Kaisar langit yang merasa tersinggung berjanji akan membereskan hal tersebut sesegera mungkin.

Lalu bagaimana nasibnya roh-roh yang hilang itu, singgung kaisar langit pada raja neraka. haha.. Ia juga mengatakan, "Kau tau kenapa kau sangat lambat tumbuh dewasa tapi cepat sekali menua? Karena kau selalu marah dan tergesa-gesa." pfft..

Di tempat Shaman Bang Wol, Arang menunggu disebuah ruangan, ia baru saja merapikan rambutnya.



Dan tebak siapa yang punya baju baru?? ARANG. Hanbok dan segala macam peralatan wanita yang beberapa waktu lalu dipesan oleh Eun Oh pada Bang Wol, kali ini semuanya sudah tersedia. Hanbok cute dengan rajutan bunga cantik, bedak dan lipstik ala jaman penjajahan plus riasan rambut yang manis.


Melihat semua itu, Arang tersenyum senang. Ia seperti melihat harta karun, harta karun yang ribuan tahun terpendam di dasar bumi lapisan 7. Aigh! Setelah memperhatikan benda yang ada di hadapannya satu persatu, Arang mulai menggunakan barang-barang itu. Dimulai dari hanbok, ia memakainya dengan hati-hati kemudian merias wajahnya dan memakai bandana plus jepit rambut.

Arang bercermin, berharap dapat melihat dirinya dipantulan cermin tersebut. Tapi, engga. Arang sama sekali engga bisa melihat dirinya di cermin. Cermin itu kosong dan pantulan bayangan diri Arang menghilang, ia sama sekali engga bisa melihat betapa cantiknya diri Arang kali ini.

Selagi Arang membenahi dirinya, Eun Oh sudah berulang kali berjalan mondar-mandir. Ia menghentak-hentakkan kipasnya, menunggu memang selalu membuat seseorang merasa kepanasan. Arang belum juga keluar dari ruangan itu, Eun Oh yang kesal bertanya pada Bang Wool, kenapa Arang membutuhkan waktu ribuan tahun untuk berganti pakaian di ruangan itu, padahal hal semudah itu dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik, keluh Eun Oh. 
Eun Oh memang sama sekali engga bisa mengenal karakter seorang wanita, Arang adalah wanita, ia membutuhkan waktu lama untuk membenahi dirinya sendiri, terlebih ini adalah kali pertama Arang memakai pakaian baru, ucap Bang Wool seraya mengasal golok tajamnya. Jawaban itu malah membuat Eun Oh kepanasan, bagaimana bisa selama ini.

Engga lama kemudian, Arang keluar dari ruangan dengan senyuman. Hanbok, bandana bunga dan riasan wajahnya itu benar-benar membuat dirinya terlihat cantik. Eun Oh pun sampai ternganga melihat kecantikan Arang. Aww.. Eun Oh benar-benat terpesona. Arang yang biasanya selalu urakan, kali ini ia merapikan diri dan hasilnya benar-benar diluar dugaan. Engga ada mengira kalau hantu pun jika didandani akan cantik.


Lebih dari beberapa detik Eun Oh terpesona, Eun Oh engga bisa berkata apa-apa. Sulitnya bagi Eun Oh untuk memuji kecantikan Arang. Eun Oh malah dibuat terbata-bata karena kegugupannya. Ia mengalihkan kata cantik dengan hanya memuji rambut Arang yang tertata rapih, "Rambut acak-acakanmu itu terlihat lebih tertata rapi sekarang. Well, itu saja. Aku memiliki urusan lain yang harus aku kerjakan. Kau tetap berada di sini dan jangan pergi kemana-mana." ucap Eun Oh dalam kegugupannya. Hihii. Ia beberapa kali harus berdehem untuk melancarkan kata-katanya sendiri.


Eun Oh pergi meninggalkan Arang, Arang heran kemana Eun Oh akan pergi. Arang meminta Eun Oh agar mengajaknya, lagi pula mereka sudah ada ditempat Shaman bersama-sama, kenapa mereka engga juga pergi bersama, pikir Arang. Eun Oh engga menggubris pertanyaan Arang, ia meninggalkan Arang dan Bang Wool. Kali ini Bang Wool yang dibuat repot, ia juga engga ingin berada didekat Arang, ia takut. He.

Di kediamaannya, pelayan pribadi Joo Whal memberikan surat khusus yang dikirimkan Eun Oh pada Joo Whal. Saat ditanya siapa pengirimnya, Joo Whal bertambah terkejut mendengar nama hakim Kim disebut-sebut. Kim Eun Oh. Ada urusan apa, hakim Kim mengirimkan surat padanya. Pelayan Joo Whal menyerahkan surat itu dan Joo Whal mulai membacanya.


Engga ada pekerjaan lain yang bisa Arang lakukan, ia menetap di dalam kamar milik Bang Wool. Arang mengeluh kesal karena ia engga mendapat pujian dari Eun Oh. Bukankah ia cantik dengan menggunakan pakaian dan aksesoris seperti ini, ah bagaimanapun juga ia memang cantik, Arang memuji dirinya sendiri seraya memutar-mutarkan badannya. Cute.
Di luar ruangan, lengkap dengan sesajennya Bang Wool mencoba memohon pada dewa-dewa yang ia percaya untuk mengusir Arang dari tempatnya. Ia memohon dengan amat sangat, tapi engga ada efek sama sekali pada Arang. Arang engga juga menghilang dari tempat itu. ke ke ke.

Putus asa karena rasa ketakutannya pada Arang, Bang Wool memohon pada Arang dengan mengatakan seluruh pengorbanan yang sudah ia lakukan untuk Arang, betapa sulitnya hidup Bang Wool ditambah dengan minimnya pelanggan ramalan yang datang, jadi bisakah Arang pergi saat ini juga? Belum lagi Arang yang sudah menjadikan Bang Wool sebagai pencuri beberapa waktu lalu, bukankah sudah cukup?


Bang Wool juga memberikan alasan kalau kali ini ia akan bersemedi kepada panglima hantu dan keberadaan Arang ditempat itu akan mengganggu prosesi ritual abal-abalnya.

Arang yang mendengar keluh kesah Bang Wool pun merasa iba dan ia pun merasa bersalah. Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, seperginya Arang dari tempatnya, Bang Wool bisa bernafas legaaa..

Penampilan baru memang selalu bisa mengubah seseorang, entah itu pribadinya atau tindakannya (Nowadays, the criminals wear suit, right?). Begitu pula dengan Arang, hanbok baru benar-benar membuatnya merasa anggun, perasaan anggun itu membuat Arang mengubah cara berjalannya, bukan seperti Arang yang dulu, tapi kali ini ia berjalan layaknya seorang putri bangsawan. Cute!

Saat dalam perjalanan Eun Oh masih tetap memikirkan Arang. Hehe. Ia sedikit engga nyaman melihat Arang berubah cantik seperti itu. He? Lebih baik Arang menjadi hantu buruk rupa yang bergentayangan. Dan ah yah, kenapa juga Eun Oh meninggalkan Arang, siapa yang tau kalau Arang mungkin saja membuat keonaran bila engga ada dirinya. Eun Oh akhirnya memutar arah dan kembali untuk menemui Arang.

Arang memasuki Area pasar, hendak mencari Eun Oh tapi Arang malah menemukan sebuah bangunan yang mengingatkannya pada hantu yang memberikannya makanan sesajen. Makanan sesajen yang bisa membuat dirinya menampakkan diri di depan manusia. Arang yang penasaran lalu memasuki bangunan tersebut.

Tapi, saat berada di bangunan tua itu, Arang dikejutkan oleh kedatangan 3 hantu jahat. Hantu jahat yang mencoba balas dendam karena perbuatan Arang merugikan kelompok kubu hantu mereka. Satu pukulan yang Arang tujukan pada salah satu hantu memang berhasil merubuhkan hantu tersebut. Tapi malangnya, Arang harus menghadapi lebih dari satu hantu.


Arang kesal karena salah seorang hantu dengan sengaja menginjak-injak hanbok miliknya dan dua orang hantu lainnya mencoba memegangi tangan Arang agar ia engga bisa bebas bergerak. Tapi Arang kemudian menggigit lengan hantu tersebut dan berhasil meloloskan diri. Satu hantu tumbang, datanglah segerombolan hantu lainnya. Arang benar-benar berada dalam masalah besar. Ia harus menghadapi hantu-hantu itu seorang diri. Bagaimana bisa??

Arang mencoba melindungi dirinya, ia menggigit, menendang, menggunakan tangan, kaki dan kepala, semua pukulan random yang Arang layangkan pada para hantu itu kalah banding dengan jumlah hantu yang harus Arang hadapi. Arang benar-benar geram saat salah seorang hantu menginjak hanboknya, dengan cepat Arang meninju hantu tersebut. Namun sayangnya, hantu yang lainnya datang dan memukul kepala Arang dengan keras hingga Arang terperosok dan terpojokkan.
Arang mencoba bangkit, tapi sulit, tubuh hantunya sudah mulai melemah dan kekuatan habis terkuras. Arang yang terkapar membuat para hantu lainnya bersemangat untuk membalaskan dendam dengan memukuli Arang. Tapi niat mereka digagalkan dengan kedatangan Eun Oh. Eun Oh yah~~ 

Dengan slow motion, cool, Eun Oh menendang dari arah belakang punggung para hantu tersebut. Sekejap kemudian, Eun Oh menarik tangan Arang dan berusaha melindunginnya dengan membiarkan Arang jatuh pada pelukan tangan Eun Oh. Cute!
Mereka saling menatap beberapa detik, romance mulai mengembang bak bunga nan mekar. Gross.. Tatapan itu terhenti karena Eun Oh, Eun Oh gugup dan menyadari posisi canggungnya itu. keke.

Eun Oh mengomel pada Arang, bagaimana bisa Arang hidup seperti ini dikellilingi oleh hantu-hantu jahat seperti mereka.


Eun Oh mengomeli Arang untuk kedua kalinya, karena hanbok baru yang baru saja ia belikan kotor dan rusak! "Kau tau betapa mahalnya hanbok itu!" Tunjuk Eun Oh ke bagian hanbok yang rusak dan kotor. Eun Oh benar-benar panik melihat hanbok Arang rusak. Masalahnya, uang Eun Oh habis untuk membeli dan menyogok Bang Wool untuk membuatkan baju tersebut. Engga cuma Eun Oh, Arang pun kesal, pertama kalinya ia memakai pakaian bagus dan sepertinya itu bakal jadi terakhir kalinya. LOL.

Para hantu yang ada dibangunan tersebut terheran-heran melihat makhluk manusia seperti Eun Oh yang dapat melihat dan memukuli para hantu seperti mereka. Eun Oh membanggakan dirinya sendiri, ia juga engga lupa untuk mengeluarkan senjata andalannya dalam mengusir para hantu. Apalagi kalau bukan, kacang merah! Dengan bangganya, Eun Oh menunjukkan kacang merah miliknya yang terbungkus rapi dalam lipatan kantong hitam.

Mendengar kata kacang merah, para hantu memundurkan langkah mereka. Takut terluka karena kacang merah milik Eun Oh. Apalagi saat Eun Oh mencoba untuk membuka bungkusan hitamnya, tapiiiiiiii...



tuing. hanya ada satu kacang merah di dalam kantong hitam itu. Hanya satu! Persediaan kacang merah tak terduga milik Eun Oh habis, saudara-saudara! Dan hal itu membuat Eun Oh dan Arang benar-benar dalam bahaya.

Para hantu tertawa penuh kemenangan saat Eun Oh kehabisan kacang merahnya. Mereka bahkan mengolok-olok Eun Oh, tapi Eun Oh malah tertawa menantang. Eun Oh merapikan letak topinya lalu melakukan kuda-kuda dan BAM BAM BAM..


Eun Oh dengan sukses menumbangkan para hantu dengan sekali tendangannya. Tapi para hantu tersebut memiliki energi ekstra, mereka dapat bangkit kembali dan Eun Oh pun harus kerja extra pula.

Di sisi lain, Arang terus memperhatikan Eun Oh. Ia sama sekali engga menyangka kalau Eun Ho sangat mahir bela diri. Kalau engga ada Eun Oh, tamat sudahlah riwayat Arang. Kalau dihitung-hitung, ini kali kedua Arang diselamatkan oleh Eun Oh. Beberapa waktu lalu, saat Arang mencoba melarikan diri dari Myung Soo dan sekarang, Arang berhutang budi pada Eun Oh. Dan hutang budi itu bakal Arang balas dengan pengorbanan yang lebih besar dari Arang untuk Eun Oh.

Eun Oh menaiki tembok dan bergelantungan, mengandalkan kakinya untuk meninju para hantu. Seper Guardian Angel, mata Eun Oh engga pernah lepas dari Arang. Ia mengkhawatirkan Arang, setiap kali para hantu memukuli Arang, Eun Oh langsung datang membantu. Kali ini sikap Arang berubah, ia bahka menanyakan keadaan Arang, "bagaimana apa kau baik-baik saja?" tanya Eun Oh sebelum melayangkan tinjunya pada hantu yang lain.


Oh, bad. Tenaga Eun Oh pun sudah terkuras habis. Eun dan Arang terpojokkan oleh para hantu. Tapi, Miracle datang. Kedatangan para malaikat maut pengumpul roh yang diutus dari neraka bisa jadi miracle buat Arang dan Eun Oh. Buktinya dengan kedatangan mereka, Arang dan Eun Oh bisa melarikan diri. 

Melihat para pengumpul roh itu berdatangan tanpa Myung Soo, para hantu berhambur dan mencoba melarikan diri. Tapi, kali ini engga ada yang bisa meloloskan diri, mereka tengah berada di sebuah ruangan dan itu memudahkan pengumpul roh untuk menangkapi para hantu tersebut. Eun Oh menarik tangan Arang untuk keluar dari ruangan tersebut selagi para pengumpul roh sibuk menangkapi para hantu yang lain. Berhasil. Eun Oh dan Arang berhasil melarikan diri. Mereka memasuki gang-gang kecil untuk menghindari kejaran para malaikat pengumpul arwah.

Saat mereka berlari, Arang yang kesal langsung saja melepas paksa tangannya yang tengah digengggam oleh Eun Oh. Arang mengeluh mengenai hanbok barunya yang rusak dan kotor. Arang pun mengeluh karena ia engga akan bisa bertemu dengan Joo Whal dengan pakaian seperti ini. 
Tiba-tiba cuaca meredup dan hujan. Eun Oh mengeluh, kenapa harus ada hujan disaat-saat melelahkan seperti ini. Kenapa juga ia harus mengikuti hantu wanita seperti Arang, di tengah hujan seperti ini pula. haha.

Di sebuah pelataran, Joo Whal pun tengah menepi dari hujan. Ia memiliki kebiasaan melihat ke arah langit, entah itu di saat bulan purnama atau hanya sekedar menatap awan-awan.

Pengawal Joo Whal datang untuk mempersilakan Joo Whal kembali kekediamannya sebelum hujan turun bertambah deras, lagi pula Hakim Kim engga akan datang bila hujan deras seperti ini. Joo Whal pun kembali kekediamannya dan meninggalkan pelataran tersebut.

Arang membiarkan badannya basah kuyup, ia sama sekali engga menghindari dari derasnya hujan. Sedangkan Eun Oh yang berjalan dibelakang Arang, ia sibuk mengeluh. Tapi pada akhirnya, keluhan Eun Oh berakhir pada ke-caring-an pada Arang. Engga ingin agar Arang basah kuyup, Eun Oh menarik tangan Arang agar mereka bisa berteduh.
Hujan bertambah deras, derasnya hujan membuat hulu sungai menguap dan arus airnya terbawa ke pangkal tebing dan mengalir deras hingga membentuk air tenjun. Apa yang akan terjadi pada derasnya hujan kali ini??
Arang dan Eun Oh berteduh untuk menepi dari hujan di pelataran yang beberapa waktu lalu disinggahi oleh Joo Whal. Di tepi pelataran, Arang memikirkan dirinya sendiri, kenapa semuanya jadi seperti ini, ia membiarkan bercak hujan membasahi hanboknya yang kotor. 

Eun Oh mengeluh, mengapa engga ada yang berjalan sesuai dengan rencana? Arang menimpali, ia selalu berada dalam keengga beruntungan. Mulai dari mati muda, menjadi hantu dan hanya bisa memakai baju baru yang langsung rusak begitu saja.
Eun Oh mengomel karena ulah Arang yang engga berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Semuanya jadi seperti ini, kalau saja Arang bisa lebih berhati-hati. Kalau saja... Eun Oh memperhatikan Arang yang terdiam dan mulai menghampirinya.


Ia mencoba berkata-kata yang baik pada Arang tapi Arang malah membentaknya. "Mungkin terasa begitu tidak adil kalau kau harus pergi ke alam baka seperti ini kan?" ucap Eun Oh yang langsung disembur dengan sentakan dari Arang.


Engga hanya Eun Oh yang dapat sentakan dari Arang, tapi raja langit juga. ke ke ke. 

Jeritan Arang menggaung sampai ke langit ke 7, dan kali ini raja langit benar-benar mendengar jeritan Arang itu dengan jelas. Raja langit yang tengah sibuk bermain Mahyong bersama sang kakak-raja neraka memikirkan mengenai jeritan Arang. Ada perih dalam jeritan tersebut, dan hal itu membuat raja langit berpikir.


Sedangkan lawannya dalam bermain Mahyong, raja neraka, ia terus saja tertawa karena yakin kali ini ia akan menang dan mengalahkan raja langit. Dalam permainan mahyong tersebut, saat raja langit hendak meletakkan serdadunya, ia meletakkannya seperti meletakkan takdir pada kisah yang akan terjadi di dalam bumi. 

Derasnya hujan jadi bagian dari siasat raja langit. Aliran air yang menguap karena hujan yang engga henti-henti itu membuat aliran air terjun bertambah deras. Derasnya hujan menghanyutkan banyak benda, mengalirkannya dari satu tempat ke tempat lain. Derasnya hujan juga mengikis tanah keras yang menyimpan banyak rahasia. Derasnya hujan mengikis tanah keras dimana tubuh Lee Seol Rim terkubur, dan menghanyutkan mayat itu ke tepi sungai. That is Arang's body. Creepy!
Salah seorang warga yang menemukan mayat wanita menggegerkan seluruh sisi Miryang. Terlebih wanita tersebut adalah wanita yang menghilang 3 tahun yang lalu, wanita yang sudah lama mati dan baru ditemukan jasadnya saat ini, jasad yang masih utuh!

Beberapa orang memberikan informasi ini kepada atasan tertinggi di Miryang secepat mungkin. Officer Choi, Joo Whal dan kediaman hakim Kim (I mean Eun Oh.) Officer Choi dan Joo Whal yang berada di tempat berbeda terkejut mendengar berita seperti itu. Eun Oh yang secara kebetulan engga berada di tempat, maka trio ahjusshi dan Dol Swi yang pergi melihat jasad wanita tersebut.


Hujan mulai mereda, Eun Oh tengah berjalan di jembatan hendak menuju ke kediaman hakimnya. Ia mengomentari bajunya yang basah kuyup karena Arang. Eun Oh berjalan sendiri tanpa Arang. Dan pada saat itu juga, tepat dihadapannya beberapa petugas keamanan, para trio ahjushi dan Dol Swi berlarian ke arah yang sama. Pasti ada sesuatu, pikir Eun Oh.



Eun Oh lalu memanggil Dol Swi yang belum berlari jauh dari arahnya. Eun Oh tentu saja menanyakan ada apa, semua penduduk sepertinya menuju ke satu arah yang sama dan kenapa sepertinya ada keributan. Bukan keributan, melainkan seorang mayat, desis Dol Swi dengan wajah horor. Raut wajah Eun Oh berubah 180 deraja saat mendengar informasi yang Dol Swi sampaikan mengenai ditemukannya seorang mayat seorang wanita. Mayat seorang wanita??

Eun Oh yang terkejut dengan hal itu, ia bergegas ke tempat kejadian perkara. Di tempat itu, para petugas megamankan mayat yang sudah diselubungi oleh anyaman tikar serabut. Para warga yang penasaran dengan kejadian ini mengerubungi tempat kejadian dibawah awasan para petugas keamanan. 


Eun Oh memastikan bahwa jasad itu adalah jasad milik Arang. Kebenaran pertama, terbukti saat melihat seorang ahjumma yang pernah ia temui di depan kamar milik Lee Seol Rim beberapa waktu lalu. Ahjumma itu terus menerus menangis, menangisi kepergian Lee Seol Rim-Arang yang tragis seperi itu. Dan kebenaran yang lain adalah, mayat itu memang benar-benar mayat Arang-Lee Seol Rim. Eun Oh membuka perlahan penutup tubuh mayat. Betapa terkejut dan sakitnya, saat ia mengetahui kalau mayat itu adalah mayat Arang.
Bersambung Sinopsis Arang and The Magistrate episode 3 part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar