Siapa yang mengira kalau Arang yang hendak mencium Eun Oh itu hanyalah mimpi. Oh Gross!! This drama is really trolling us! Tapi, siapa yang tahu, hal itu mimpi atau bukan karena semuanya memang terlihat real. Eun Oh yang menyadari kalau ia memimpikan Arang yang hendak menciumnya langsung saja terbangun dan ia terbelalak.
Memaki dirinya sendiri, "Ah!! Aku pasti sudah gila!!" Teriak Eun Oh mengusap-usap wajahnya dan mulai menyadarkan diri. Haha.. Itu bisa jadi sebuah sinyal kalau Eun Oh memang sudah benar-benar jatuh hati pada Arang.
Pagi
itu juga, Eun Oh menyuruh Dol Swi untuk mengantarkan surat khusus yang
diperuntukkan untuk Joo Whal. Eun Oh memperingatkan Dol Swi, kalau
bagaimanapun juga surat itu harus sampai ke tangan Joo Whal, jangan
sampai engga. Dol Swi bertanya-tanya tentang isi surat tersebut, dan Eun
Oh menghindari pertanyaan itu.
Dol Swi pun menanyakan tentang mengenai Eun Oh yang berpura-pura menjadi hakim. Akan sampai berapa lama, Eun oh bertahan dalam kepura-puraan seperti itu? Tanya Dol Swi dengan polosnya. Eun Oh menjawa, bahwa hal itu engga akan lama, lalu Ia pergi meninggalkan Dol Swi begitu saja.
Dol Swi pun menanyakan tentang mengenai Eun Oh yang berpura-pura menjadi hakim. Akan sampai berapa lama, Eun oh bertahan dalam kepura-puraan seperti itu? Tanya Dol Swi dengan polosnya. Eun Oh menjawa, bahwa hal itu engga akan lama, lalu Ia pergi meninggalkan Dol Swi begitu saja.
Di
kerajaan langit, raja langit dan raja neraka tengah asyik memancing.
Kedua terlibat pembicaraan mengenai hal terkait kegiatan manusia dibumi.
Raja neraka menyinggung permasalahan roh-roh yang masih berkeliaran, sudah lebih dari ratusan tahun dan roh-roh itu belum juga tertangkap dan mendapat hukuman di dunia berikutnya. Kaisar langit yang merasa tersinggung berjanji akan membereskan hal tersebut sesegera mungkin.
Lalu bagaimana nasibnya roh-roh yang hilang itu, singgung kaisar langit pada raja neraka. haha.. Ia juga mengatakan, "Kau tau kenapa kau sangat lambat tumbuh dewasa tapi cepat sekali menua? Karena kau selalu marah dan tergesa-gesa." pfft..
Di
tempat Shaman Bang Wol, Arang menunggu disebuah ruangan, ia baru saja
merapikan rambutnya.
Dan tebak siapa yang punya baju baru?? ARANG. Hanbok dan segala macam peralatan wanita yang beberapa waktu lalu dipesan oleh Eun Oh pada Bang Wol, kali ini semuanya sudah tersedia. Hanbok cute dengan rajutan bunga cantik, bedak dan lipstik ala jaman penjajahan plus riasan rambut yang manis.
Dan tebak siapa yang punya baju baru?? ARANG. Hanbok dan segala macam peralatan wanita yang beberapa waktu lalu dipesan oleh Eun Oh pada Bang Wol, kali ini semuanya sudah tersedia. Hanbok cute dengan rajutan bunga cantik, bedak dan lipstik ala jaman penjajahan plus riasan rambut yang manis.
Melihat
semua itu, Arang tersenyum senang. Ia seperti melihat harta karun,
harta karun yang ribuan tahun terpendam di dasar bumi lapisan 7. Aigh!
Setelah memperhatikan benda yang ada di hadapannya satu persatu, Arang
mulai menggunakan barang-barang itu. Dimulai dari hanbok, ia memakainya
dengan hati-hati kemudian merias wajahnya dan memakai bandana plus jepit
rambut.
Arang
bercermin, berharap dapat melihat dirinya dipantulan cermin tersebut.
Tapi, engga. Arang sama sekali engga bisa melihat dirinya di cermin.
Cermin itu kosong dan pantulan bayangan diri Arang menghilang, ia sama
sekali engga bisa melihat betapa cantiknya diri Arang kali ini.
Selagi
Arang membenahi dirinya, Eun Oh sudah berulang kali berjalan
mondar-mandir. Ia menghentak-hentakkan kipasnya, menunggu memang selalu
membuat seseorang merasa kepanasan. Arang belum juga keluar dari ruangan
itu, Eun Oh yang kesal bertanya pada Bang Wool, kenapa Arang
membutuhkan waktu ribuan tahun untuk berganti pakaian di ruangan itu,
padahal hal semudah itu dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik,
keluh Eun Oh.
Eun
Oh memang sama sekali engga bisa mengenal karakter seorang wanita,
Arang adalah wanita, ia membutuhkan waktu lama untuk membenahi dirinya
sendiri, terlebih ini adalah kali pertama Arang memakai pakaian baru,
ucap Bang Wool seraya mengasal golok tajamnya. Jawaban itu malah membuat
Eun Oh kepanasan, bagaimana bisa selama ini.
Engga
lama kemudian, Arang keluar dari ruangan dengan senyuman. Hanbok,
bandana bunga dan riasan wajahnya itu benar-benar membuat dirinya
terlihat cantik. Eun Oh pun sampai ternganga melihat kecantikan Arang.
Aww.. Eun Oh benar-benat terpesona. Arang yang biasanya selalu urakan,
kali ini ia merapikan diri dan hasilnya benar-benar diluar dugaan. Engga
ada mengira kalau hantu pun jika didandani akan cantik.
Lebih
dari beberapa detik Eun Oh terpesona, Eun Oh engga bisa berkata
apa-apa. Sulitnya bagi Eun Oh untuk memuji kecantikan Arang. Eun Oh
malah dibuat terbata-bata karena kegugupannya. Ia mengalihkan kata
cantik dengan hanya memuji rambut Arang yang tertata rapih, "Rambut
acak-acakanmu itu terlihat lebih tertata rapi sekarang. Well, itu saja.
Aku memiliki urusan lain yang harus aku kerjakan. Kau tetap berada di
sini dan jangan pergi kemana-mana." ucap Eun Oh dalam kegugupannya.
Hihii. Ia beberapa kali harus berdehem untuk melancarkan kata-katanya
sendiri.
Eun
Oh pergi meninggalkan Arang, Arang heran kemana Eun Oh akan pergi.
Arang meminta Eun Oh agar mengajaknya, lagi pula mereka sudah ada
ditempat Shaman bersama-sama, kenapa mereka engga juga pergi bersama,
pikir Arang. Eun Oh engga menggubris pertanyaan Arang, ia meninggalkan
Arang dan Bang Wool. Kali ini Bang Wool yang dibuat repot, ia juga engga
ingin berada didekat Arang, ia takut. He.
Di
kediamaannya, pelayan pribadi Joo Whal memberikan surat khusus yang
dikirimkan Eun Oh pada Joo Whal. Saat ditanya siapa pengirimnya, Joo
Whal bertambah terkejut mendengar nama hakim Kim disebut-sebut. Kim Eun
Oh. Ada urusan apa, hakim Kim mengirimkan surat padanya. Pelayan Joo
Whal menyerahkan surat itu dan Joo Whal mulai membacanya.
Engga
ada pekerjaan lain yang bisa Arang lakukan, ia menetap di dalam kamar
milik Bang Wool. Arang mengeluh kesal karena ia engga mendapat pujian
dari Eun Oh. Bukankah ia cantik dengan menggunakan pakaian dan aksesoris
seperti ini, ah bagaimanapun juga ia memang cantik, Arang memuji
dirinya sendiri seraya memutar-mutarkan badannya. Cute.
Di
luar ruangan, lengkap dengan sesajennya Bang Wool mencoba memohon pada
dewa-dewa yang ia percaya untuk mengusir Arang dari tempatnya. Ia
memohon dengan amat sangat, tapi engga ada efek sama sekali pada Arang.
Arang engga juga menghilang dari tempat itu. ke ke ke.
Putus
asa karena rasa ketakutannya pada Arang, Bang Wool memohon pada Arang
dengan mengatakan seluruh pengorbanan yang sudah ia lakukan untuk Arang,
betapa sulitnya hidup Bang Wool ditambah dengan minimnya pelanggan
ramalan yang datang, jadi bisakah Arang pergi saat ini juga? Belum lagi
Arang yang sudah menjadikan Bang Wool sebagai pencuri beberapa waktu
lalu, bukankah sudah cukup?
Bang Wool juga memberikan alasan kalau kali ini ia akan bersemedi kepada panglima hantu dan keberadaan Arang ditempat itu akan mengganggu prosesi ritual abal-abalnya.
Arang yang mendengar keluh kesah Bang Wool pun merasa iba dan ia pun merasa bersalah. Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, seperginya Arang dari tempatnya, Bang Wool bisa bernafas legaaa..
Bang Wool juga memberikan alasan kalau kali ini ia akan bersemedi kepada panglima hantu dan keberadaan Arang ditempat itu akan mengganggu prosesi ritual abal-abalnya.
Arang yang mendengar keluh kesah Bang Wool pun merasa iba dan ia pun merasa bersalah. Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, seperginya Arang dari tempatnya, Bang Wool bisa bernafas legaaa..
Penampilan
baru memang selalu bisa mengubah seseorang, entah itu pribadinya atau
tindakannya (Nowadays, the criminals wear suit, right?). Begitu pula
dengan Arang, hanbok baru benar-benar membuatnya merasa anggun, perasaan
anggun itu membuat Arang mengubah cara berjalannya, bukan seperti Arang
yang dulu, tapi kali ini ia berjalan layaknya seorang putri bangsawan.
Cute!
Saat dalam perjalanan Eun Oh masih tetap memikirkan Arang. Hehe. Ia sedikit engga nyaman melihat Arang berubah cantik seperti itu. He? Lebih baik Arang menjadi hantu buruk rupa yang bergentayangan. Dan ah yah, kenapa juga Eun Oh meninggalkan Arang, siapa yang tau kalau Arang mungkin saja membuat keonaran bila engga ada dirinya. Eun Oh akhirnya memutar arah dan kembali untuk menemui Arang.
Arang
memasuki Area pasar, hendak mencari Eun Oh tapi Arang malah menemukan
sebuah bangunan yang mengingatkannya pada hantu yang memberikannya
makanan sesajen. Makanan sesajen yang bisa membuat dirinya menampakkan
diri di depan manusia. Arang yang penasaran lalu memasuki bangunan
tersebut.
Tapi,
saat berada di bangunan tua itu, Arang dikejutkan oleh kedatangan 3
hantu jahat. Hantu jahat yang mencoba balas dendam karena perbuatan
Arang merugikan kelompok kubu hantu mereka. Satu pukulan yang Arang
tujukan pada salah satu hantu memang berhasil merubuhkan hantu tersebut.
Tapi malangnya, Arang harus menghadapi lebih dari satu hantu.
Arang
kesal karena salah seorang hantu dengan sengaja menginjak-injak hanbok
miliknya dan dua orang hantu lainnya mencoba memegangi tangan Arang agar
ia engga bisa bebas bergerak. Tapi Arang kemudian menggigit lengan
hantu tersebut dan berhasil meloloskan diri. Satu hantu tumbang,
datanglah segerombolan hantu lainnya. Arang benar-benar berada dalam
masalah besar. Ia harus menghadapi hantu-hantu itu seorang diri.
Bagaimana bisa??
Arang
mencoba melindungi dirinya, ia menggigit, menendang, menggunakan
tangan, kaki dan kepala, semua pukulan random yang Arang layangkan pada
para hantu itu kalah banding dengan jumlah hantu yang harus Arang
hadapi. Arang benar-benar geram saat salah seorang hantu menginjak
hanboknya, dengan cepat Arang meninju hantu tersebut. Namun sayangnya,
hantu yang lainnya datang dan memukul kepala Arang dengan keras hingga
Arang terperosok dan terpojokkan.
Arang
mencoba bangkit, tapi sulit, tubuh hantunya sudah mulai melemah dan
kekuatan habis terkuras. Arang yang terkapar membuat para hantu lainnya
bersemangat untuk membalaskan dendam dengan memukuli Arang. Tapi niat
mereka digagalkan dengan kedatangan Eun Oh. Eun Oh yah~~
Dengan
slow motion, cool, Eun Oh menendang dari arah belakang punggung para
hantu tersebut. Sekejap kemudian, Eun Oh menarik tangan Arang dan
berusaha melindunginnya dengan membiarkan Arang jatuh pada pelukan
tangan Eun Oh. Cute!
Mereka
saling menatap beberapa detik, romance mulai mengembang bak bunga nan
mekar. Gross.. Tatapan itu terhenti karena Eun Oh, Eun Oh gugup dan menyadari posisi canggungnya itu. keke.
Eun Oh mengomel pada Arang, bagaimana bisa Arang hidup seperti ini dikellilingi oleh hantu-hantu jahat seperti mereka.
Eun Oh mengomeli Arang untuk kedua kalinya, karena hanbok baru yang baru saja ia belikan kotor dan rusak! "Kau tau betapa mahalnya hanbok itu!" Tunjuk Eun Oh ke bagian hanbok yang rusak dan kotor. Eun Oh benar-benar panik melihat hanbok Arang rusak. Masalahnya, uang Eun Oh habis untuk membeli dan menyogok Bang Wool untuk membuatkan baju tersebut. Engga cuma Eun Oh, Arang pun kesal, pertama kalinya ia memakai pakaian bagus dan sepertinya itu bakal jadi terakhir kalinya. LOL.
Eun Oh mengomel pada Arang, bagaimana bisa Arang hidup seperti ini dikellilingi oleh hantu-hantu jahat seperti mereka.
Eun Oh mengomeli Arang untuk kedua kalinya, karena hanbok baru yang baru saja ia belikan kotor dan rusak! "Kau tau betapa mahalnya hanbok itu!" Tunjuk Eun Oh ke bagian hanbok yang rusak dan kotor. Eun Oh benar-benar panik melihat hanbok Arang rusak. Masalahnya, uang Eun Oh habis untuk membeli dan menyogok Bang Wool untuk membuatkan baju tersebut. Engga cuma Eun Oh, Arang pun kesal, pertama kalinya ia memakai pakaian bagus dan sepertinya itu bakal jadi terakhir kalinya. LOL.
Para
hantu yang ada dibangunan tersebut terheran-heran melihat makhluk
manusia seperti Eun Oh yang dapat melihat dan memukuli para hantu
seperti mereka. Eun Oh membanggakan dirinya sendiri, ia juga engga lupa
untuk mengeluarkan senjata andalannya dalam mengusir para hantu. Apalagi
kalau bukan, kacang merah! Dengan bangganya, Eun Oh menunjukkan kacang
merah miliknya yang terbungkus rapi dalam lipatan kantong hitam.
Mendengar
kata kacang merah, para hantu memundurkan langkah mereka. Takut terluka
karena kacang merah milik Eun Oh. Apalagi saat Eun Oh mencoba untuk
membuka bungkusan hitamnya, tapiiiiiiii...
tuing. hanya ada satu kacang merah di dalam kantong hitam itu. Hanya satu! Persediaan kacang merah tak terduga milik Eun Oh habis, saudara-saudara! Dan hal itu membuat Eun Oh dan Arang benar-benar dalam bahaya.
tuing. hanya ada satu kacang merah di dalam kantong hitam itu. Hanya satu! Persediaan kacang merah tak terduga milik Eun Oh habis, saudara-saudara! Dan hal itu membuat Eun Oh dan Arang benar-benar dalam bahaya.
Para
hantu tertawa penuh kemenangan saat Eun Oh kehabisan kacang merahnya.
Mereka bahkan mengolok-olok Eun Oh, tapi Eun Oh malah tertawa menantang.
Eun Oh merapikan letak topinya lalu melakukan kuda-kuda dan BAM BAM
BAM..
Eun Oh dengan sukses menumbangkan para hantu dengan sekali tendangannya. Tapi para hantu tersebut memiliki energi ekstra, mereka dapat bangkit kembali dan Eun Oh pun harus kerja extra pula.
Eun Oh dengan sukses menumbangkan para hantu dengan sekali tendangannya. Tapi para hantu tersebut memiliki energi ekstra, mereka dapat bangkit kembali dan Eun Oh pun harus kerja extra pula.
Di
sisi lain, Arang terus memperhatikan Eun Oh. Ia sama sekali engga
menyangka kalau Eun Ho sangat mahir bela diri. Kalau engga ada Eun Oh,
tamat sudahlah riwayat Arang. Kalau dihitung-hitung, ini kali kedua
Arang diselamatkan oleh Eun Oh. Beberapa waktu lalu, saat Arang mencoba
melarikan diri dari Myung Soo dan sekarang, Arang berhutang budi pada
Eun Oh. Dan hutang budi itu bakal Arang balas dengan pengorbanan yang
lebih besar dari Arang untuk Eun Oh.
Eun
Oh menaiki tembok dan bergelantungan, mengandalkan kakinya untuk
meninju para hantu. Seper Guardian Angel, mata Eun Oh engga pernah lepas
dari Arang. Ia mengkhawatirkan Arang, setiap kali para hantu memukuli
Arang, Eun Oh langsung datang membantu. Kali ini sikap Arang berubah, ia
bahka menanyakan keadaan Arang, "bagaimana apa kau baik-baik saja?"
tanya Eun Oh sebelum melayangkan tinjunya pada hantu yang lain.
Oh,
bad. Tenaga Eun Oh pun sudah terkuras habis. Eun dan Arang terpojokkan
oleh para hantu. Tapi, Miracle datang. Kedatangan para malaikat maut
pengumpul roh yang diutus dari neraka bisa jadi miracle buat Arang dan
Eun Oh. Buktinya dengan kedatangan mereka, Arang dan Eun Oh bisa
melarikan diri.
Melihat
para pengumpul roh itu berdatangan tanpa Myung Soo, para hantu
berhambur dan mencoba melarikan diri. Tapi, kali ini engga ada yang bisa
meloloskan diri, mereka tengah berada di sebuah ruangan dan itu
memudahkan pengumpul roh untuk menangkapi para hantu tersebut. Eun
Oh menarik tangan Arang untuk keluar dari ruangan tersebut selagi para
pengumpul roh sibuk menangkapi para hantu yang lain. Berhasil. Eun Oh
dan Arang berhasil melarikan diri. Mereka memasuki gang-gang kecil untuk
menghindari kejaran para malaikat pengumpul arwah.
Saat
mereka berlari, Arang yang kesal langsung saja melepas paksa tangannya
yang tengah digengggam oleh Eun Oh. Arang mengeluh mengenai hanbok
barunya yang rusak dan kotor. Arang pun mengeluh karena ia engga akan bisa bertemu dengan Joo Whal dengan pakaian seperti ini.
Tiba-tiba cuaca meredup dan hujan. Eun Oh mengeluh, kenapa harus ada
hujan disaat-saat melelahkan seperti ini. Kenapa juga ia harus mengikuti
hantu wanita seperti Arang, di tengah hujan seperti ini pula. haha.
Di
sebuah pelataran, Joo Whal pun tengah menepi dari hujan. Ia memiliki
kebiasaan melihat ke arah langit, entah itu di saat bulan purnama atau
hanya sekedar menatap awan-awan.
Pengawal Joo Whal datang untuk mempersilakan Joo Whal kembali kekediamannya sebelum hujan turun bertambah deras, lagi pula Hakim Kim engga akan datang bila hujan deras seperti ini. Joo Whal pun kembali kekediamannya dan meninggalkan pelataran tersebut.
Pengawal Joo Whal datang untuk mempersilakan Joo Whal kembali kekediamannya sebelum hujan turun bertambah deras, lagi pula Hakim Kim engga akan datang bila hujan deras seperti ini. Joo Whal pun kembali kekediamannya dan meninggalkan pelataran tersebut.
Arang
membiarkan badannya basah kuyup, ia sama sekali engga menghindari dari
derasnya hujan. Sedangkan Eun Oh yang berjalan dibelakang Arang, ia
sibuk mengeluh. Tapi pada akhirnya, keluhan Eun Oh berakhir pada
ke-caring-an pada Arang. Engga ingin agar Arang basah kuyup, Eun Oh
menarik tangan Arang agar mereka bisa berteduh.
Hujan
bertambah deras, derasnya hujan membuat hulu sungai menguap dan arus
airnya terbawa ke pangkal tebing dan mengalir deras hingga membentuk air
tenjun. Apa yang akan terjadi pada derasnya hujan kali ini??
Arang
dan Eun Oh berteduh untuk menepi dari hujan di pelataran yang beberapa
waktu lalu disinggahi oleh Joo Whal. Di tepi pelataran, Arang memikirkan
dirinya sendiri, kenapa semuanya jadi seperti ini, ia membiarkan bercak
hujan membasahi hanboknya yang kotor.
Eun Oh mengeluh, mengapa engga ada yang berjalan sesuai dengan rencana? Arang menimpali, ia selalu berada dalam keengga beruntungan. Mulai dari mati muda, menjadi hantu dan hanya bisa memakai baju baru yang langsung rusak begitu saja.
Eun
Oh mengomel karena ulah Arang yang engga berpikir terlebih dahulu
sebelum bertindak. Semuanya jadi seperti ini, kalau saja Arang bisa
lebih berhati-hati. Kalau saja... Eun Oh memperhatikan Arang yang
terdiam dan mulai menghampirinya.
Ia mencoba berkata-kata yang baik pada Arang tapi Arang malah membentaknya. "Mungkin terasa begitu tidak adil kalau kau harus pergi ke alam baka seperti ini kan?" ucap Eun Oh yang langsung disembur dengan sentakan dari Arang.
Engga hanya Eun Oh yang dapat sentakan dari Arang, tapi raja langit juga. ke ke ke.
Ia mencoba berkata-kata yang baik pada Arang tapi Arang malah membentaknya. "Mungkin terasa begitu tidak adil kalau kau harus pergi ke alam baka seperti ini kan?" ucap Eun Oh yang langsung disembur dengan sentakan dari Arang.
Engga hanya Eun Oh yang dapat sentakan dari Arang, tapi raja langit juga. ke ke ke.
Jeritan
Arang menggaung sampai ke langit ke 7, dan kali ini raja langit
benar-benar mendengar jeritan Arang itu dengan jelas. Raja langit yang
tengah sibuk bermain Mahyong bersama sang kakak-raja neraka memikirkan
mengenai jeritan Arang. Ada perih dalam jeritan tersebut, dan hal itu
membuat raja langit berpikir.
Sedangkan
lawannya dalam bermain Mahyong, raja neraka, ia terus saja tertawa
karena yakin kali ini ia akan menang dan mengalahkan raja langit. Dalam
permainan mahyong tersebut, saat raja langit hendak meletakkan
serdadunya, ia meletakkannya seperti meletakkan takdir pada kisah yang
akan terjadi di dalam bumi.
Derasnya
hujan jadi bagian dari siasat raja langit. Aliran air yang menguap
karena hujan yang engga henti-henti itu membuat aliran air terjun
bertambah deras. Derasnya hujan menghanyutkan banyak benda,
mengalirkannya dari satu tempat ke tempat lain. Derasnya hujan juga
mengikis tanah keras yang menyimpan banyak rahasia. Derasnya hujan
mengikis tanah keras dimana tubuh Lee Seol Rim terkubur, dan
menghanyutkan mayat itu ke tepi sungai. That is Arang's body. Creepy!
Salah
seorang warga yang menemukan mayat wanita menggegerkan seluruh sisi
Miryang. Terlebih wanita tersebut adalah wanita yang menghilang 3 tahun
yang lalu, wanita yang sudah lama mati dan baru ditemukan jasadnya saat
ini, jasad yang masih utuh!
Beberapa
orang memberikan informasi ini kepada atasan tertinggi di Miryang
secepat mungkin. Officer Choi, Joo Whal dan kediaman hakim Kim (I mean
Eun Oh.) Officer Choi dan Joo Whal yang berada di tempat berbeda
terkejut mendengar berita seperti itu. Eun Oh yang secara kebetulan
engga berada di tempat, maka trio ahjusshi dan Dol Swi yang pergi
melihat jasad wanita tersebut.
Hujan
mulai mereda, Eun Oh tengah berjalan di jembatan hendak menuju ke
kediaman hakimnya. Ia mengomentari bajunya yang basah kuyup karena
Arang. Eun Oh berjalan sendiri tanpa Arang. Dan pada saat itu juga,
tepat dihadapannya beberapa petugas keamanan, para trio ahjushi dan Dol
Swi berlarian ke arah yang sama. Pasti ada sesuatu, pikir Eun Oh.
Eun Oh lalu memanggil Dol Swi yang belum berlari jauh dari arahnya. Eun Oh tentu saja menanyakan ada apa, semua penduduk sepertinya menuju ke satu arah yang sama dan kenapa sepertinya ada keributan. Bukan keributan, melainkan seorang mayat, desis Dol Swi dengan wajah horor. Raut wajah Eun Oh berubah 180 deraja saat mendengar informasi yang Dol Swi sampaikan mengenai ditemukannya seorang mayat seorang wanita. Mayat seorang wanita??
Eun
Oh yang terkejut dengan hal itu, ia bergegas ke tempat kejadian
perkara. Di tempat itu, para petugas megamankan mayat yang sudah
diselubungi oleh anyaman tikar serabut. Para warga yang penasaran dengan
kejadian ini mengerubungi tempat kejadian dibawah awasan para petugas
keamanan.
Eun
Oh memastikan bahwa jasad itu adalah jasad milik Arang. Kebenaran
pertama, terbukti saat melihat seorang ahjumma yang pernah ia temui di
depan kamar milik Lee Seol Rim beberapa waktu lalu. Ahjumma itu terus
menerus menangis, menangisi kepergian Lee Seol Rim-Arang yang tragis
seperi itu. Dan kebenaran yang lain adalah, mayat itu memang benar-benar
mayat Arang-Lee Seol Rim. Eun Oh membuka perlahan penutup tubuh mayat.
Betapa terkejut dan sakitnya, saat ia mengetahui kalau mayat itu adalah
mayat Arang.
Bersambung Sinopsis Arang and The Magistrate episode 3 part 2
Bersambung Sinopsis Arang and The Magistrate episode 3 part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar