Selamat Datang

Selasa, 28 Mei 2013

Sinopsis Nail Shop Paris Episode 4 Part 1

Episode 4
Jin mengetahui faktanya sekarang. Yeo Joo bekerja di Paris hanya demi menulis novel di internet dan menyamarkan diri menjadi pria. Dan orang yang diceritakan Woo Min dibar adalah dirinya, Hong Yeo Joo. Jin menggelengkan kepalanya. Ji Soo hanya bisa ketakutan.

Jin teringat sesuatu. Ia mengatakan tidak bisa mengampuni Yeo Joo. Kenapa? Karena Yeo Joo melihatnya telanjang saat berganti pakaian di ruang ganti. Jin lalu menyilangkan tangannya di dadanya (Wkkkk~~). Ji Soo terkejut. Yeo Joo bersumpah kalau ia tidak melihatnya. Jin dengan pede berkata, "Well.. Tubuhku memang terlihat perfect."
Ji Soo pun meminta agar Jin memahami situasi Yeo Joo yang memerlukan model untuk novelnya. Jin tersenyum antusias, "Iyakah?" Ia pun melihat Yeo Joo dengan wajah kesalnya, "Aku memaafkanmu demi Ji Soo. Jangan meminta bantuanku. Tidak ada yang terjadi hari ini." Yeo Joo pun dengan takut-takut berterima kasih.

(Wkkk.. Jin oh Jin)
Jin kembali tersenyum, "Ji Soo, kau tidak lapar?" Ji Soo pun berinisiatif untuk mengambilkan makanan. Jin menahan lengannya. Ji Soo kembali duduk. Jin lalu menunjukkan wajah kesalnya lagi pada Yeo Joo, "Yeoja (girl), apa yang kau lakukan?" Jin pun memberi kode agar Yeo Joo yang mengambil makanan. Yeo Joo berhenti sejenak, sepertinya ia kesal. Ji Soo jadi serba salah.
Yeo Joo selesai melakukan tugasnya dan hendak ke dapur. Ia berhenti didepan Jin dan tersenyum manis. Jin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat. Jin lalu berdecak.
Seorang perempuan membuka pintu Paris. Dia adalah Hee Yeong (Yoo Soo In). Hee Yeong menghela nafas lalu masuk.
Hee Yeong datang ke Paris untuk mengajukan protes. Ia menunjukkan dengan kesal pada Yeo Joo. Cat kukunya sudah pudar padahal belum sampai satu minggu. Para pelanggan merasa terganggu dengan perkataan Hwi Yeong. Hee Yeong menjelek-jelekkan Paris. Yeo Joo hendak melawan, tapi ALex menahan bahunya.
Alex pun menanganinya dengan sabar, "Maafkan kami, pelanggan. Kami akan mengembalikan pembayaranmu." Hee Yeong sepertinya terkejut dengan reaksi Alex. Ia pun langsung mengatakan tidak apa-apa, ia hanya ingin agar Paris lebih berhati-hati. Ia pun pergi dengan terburu-buru.

Yeo Joo mendengus kesal, "Apa-apaan ini? Dia bahkan bukan pelanggan kita." Alex mengatakan tak apa-apa. Ia ingin bicara dengan Yeo Joo. Alex, Yeo Joo, dan Jin lalu meminta maaf pada pelanggan.
Alex mengambil dua buku dari lokernya kemudian memberikan buku-buku itu pada Yeo Joo. Buku itu ia berikan agar Yeo Joo bisa melewati ujian tertulis nail artist. Yeo Joo tersenyum senang. Ia berterima kasih. Alex mengacak rambutnya.
Dan.. Jin datang merusak momen keduanya.. Jin memberitahu bahwa Alex kedatangan tamu. Alex pun pergi. Yeo Joo menyentuh rambutnya dengan senyum bahagia. Jin menatapnya curiga.
Alex menemui seorang wanita, Nyonya Lee. Alex menanyakan kabar wanita itu. Ia lalu melihat tangan Ny. Lee dan menganalisis, diabetes. Ny. Lee datang bukan untuk itu tapi ia membutuhkan bantuan Alex, pria yang dipanggilnya dengan sebutan Guru Ji Heon.
Alex menghidangkan teh. Ia terkejut mengetahui bahwa anak Ny. Lee yang bernama Hyeon Woo ingin menikah padahal masih 20 tahun. Ny. Lee cerita tentang wanita yang membuat anaknya yang lugu dan polos itu jatuh cinta dan membuat anaknya berhenti dari sekolah dan kabur dari rumah. Dia tidak tahu keberadaannya sekarang. Mungkin saja ia tengah bersama wanita itu. Hyeon Woo bahkan tak mau mengangkat teleponnya hanya karena ia bersikap kasar pada gadis itu.
Ny. Lee bahkan begitu malu menceritakan mengenai gadis itu pada Alex, "Dia begitu gila. Dia tak punya orang tua dan dia keluar SMA." Ny. Lee takut kalau gadis itu hamil. Ia meminta bantuan pada Alex karena anaknya mendengarkan semua perkataan Alex. Alex terlihat berpikir. Ia lalu mengangguk pelan.
Yeo Joo melanjutkan ceritanya..
Yeo Joo berdiri di pagar pembatas. Sahabatnya Ji Soo jalan terpincang ke arahnya. Ji Soo tengah terluka. Yeo Joo panik, "Apa yang terjadi?" Ji Soo dengan mulut yang berdarah menjawab kalau pria itu (kei) menyerang tempat mereka. Ji Soo terbatuk-batuk.
Mata Yeo Joo berubah menjadi merah.
Alex masih berada di Paris. Ia seperti mendengar sesuatu diluar. Dia pun membuka pintu Paris dan melihat Yeo Joo menopang Ji Soo yang lemah tak berdaya.
Alex melakukan akupuntur pada Ji Soo. Ia kemudian memeriksa nadinya dan mengatakan Ji Soo sudah tenang. Yeo Joo berterima kasih, mereka tidak bisa pergi kerumah sakit karena sesuatu hal dan tentu saja 'sesuatu hal' itu tidak bisa ia katakan pada Alex. Alex membuat permintaan, "Temanmu ini perlu istirahat beberapa hari. Jadi, hingga temanmu ini sembuh.."
Alex lalu membelai wajah Yeo Joo kemudian melanjutkan kalimatnya, ".. kencanlah denganku." Yeo Joo memalingkan wajahnya.
Ji Soo yang baru pulang bersin dan membuat imajinasi ceritanya buyar. Yeo Joo kesal. Ia lalu kembali mengetik.
Ji Soo duduk dipinggir tempat tidur sambil membaca pesan di ponselnya. Pesan dari Jin, "Apa kau pulang kerumah dengan aman?" Ji Soo tersenyum dan membalas pesannya dengan menekan tombol dilayar ponselnya satu-satu, "Yah, aku baru saja tiba. Aku bersenang-senang malam ini."
Bunyi tombol yang ditekan Ji Soo terdengar oleh Yeo Joo yang tentu saja jengkel. Jin membalas pesannya, "Aku juga. Aku begitu begitu begitu bersenang senang malam ini." Ji Soo tersenyum, tertawa cekikikan lebih tepatnya saat membaca pesan Jin.
Yeo Joo bertanya, "Apa kau berkencan dengan Jin?" Ji Soo membantah hal itu. Yeo Joo kesal karena ia tahu kalau Ji Soo berbohong. Ji Soo menjawab tidak, mereka hanya makan malam.. Yeo Joo berdengus kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia kembali mengetik.

Ji Soo berpindah tempat duduk. Ia duduk di pinggir tempat tidur yang lebih dekat dengan Yeo Joo. Ji Soo memuji Jin yang benar benar manis, caranya melihat dan bicara, dan juga super baik. Ji Soo juga mengatakan pada Jin bahwa Kei mencurigai Yeo Joo dan Yeo Joo menyukai Alex, dan ia bilang akan menolong.
Yeo Joo berhenti mengetik dan sepertinya terkejut. Ia mengambil bantal dan memukulkannya pada Ji Soo. Ia menyuruh Ji Soo pergi. Yeo Joo frustasi, "Ya ampun. Ini begitu memalukan. Apa yang harus kulakukan?"
Hyeon Woo berada di pintu masuk sebuah cafe. Alex melambaikan tangannya.
Alex berbasa basi, memuji Hyeon Woo yang tampak dewasa sekarang. Ia sedikit memancing, "Bagaimana kehidupan kampus." Hyeon Woo menjawab biasa saja.. Alex pun mengatakan bahwa Ny. Lee datang ke Paris kemarin dan memberitahu Hyeon Woo sudah berhenti sekolah. Ekspresi Hyeon Woo berubah.
Alex menasehati Hyeon Woo untuk pulang kerumah, tapi dia menolak. Ia tak menyangka Ibunya seperti itu, merendahkan dan menyumpahi Hee Young (OMO~ Jadi..). Hyeon Woo membela Hee Young, dia bukan gadis yang jahat. Dia pekerja keras, bekerja dari pagi hingga malam. Dia bahkan mempersiapkan dirinya untuk bisa masuk kuliah, lebih baik dari pada gadis-gadis dikampusnya. Gadis itu baru 18 tahun, tapi ia bisa belajar banyak darinya. Hyeon Woo berjanji akan mengenalkannya pada Alex dan Alex akan tahu alasan ia menyukai gadis itu hanya dengan melihatnya. Alex tidak bisa berkata apa-apa, mungkin ia bingung harus mempercayai perkataan siapa.
Yeo Joo dan Jin keluar dari Paris. Yeo Joo mengeluh, seharusnya mereka memesan makanan saja. Jin beralasan ia sudah bosan dengan makanan delivery. Ia lalu mengejek Yeo Joo sebagai gadis yang malas. Yeo Joo kesal. Jin mengolok lagi, "Oh ho, lali apa kau pria?" Jin melanjutkan perjalannya.
Yeo Joo tiba-tiba menahan lengan Jin, "Kudengar Ji Soo mengatakan sesuatu yang aneh padamu." Jin tersenyum, tentang Yeo Joo yang menyukai Alex? Yeo Joo terkejut, ia menyangkal hal itu. Jin paham, ia tahu Yeo Joo bertepuk sebelah tangan itu sebabnya dia mengingkari perasaannya. Jin lalu mengajak Yeo Joo pergi.
Yeo Joo memungut selebaran yang terletak ditanah. Selebaran tentang pembukaan toko kuku baru. Dan tiba-tiba terdengar suara, "Terima kasih. Kami baru saja buka. Kami akan memberikan manikur gratis."
Dan terlihatlah dua orang wanita membagikan selebaran. Jin menyadari bahwa salah satu dari dua orang itu adalah Hee Young, pelanggan yang bersikap kasar pada mereka. Yeo Joo mendengus. Ia lalu berjalan menghampiri Hee Young.
Hee Young memberikan selebaran pada Yeo Joo dan terkejut begitu menyadari siapa orang yang ada dihadapannya. Ia lalu memalingkan wajahnya. Yeo Joo menepuk pundak Hee Young. Hee Young pun berbalik sambil menutup wajahnya dengan brosur. Yeo Joo kesal karena Hee Young mengacaukan toko mereka karena merasa akan tersaingi.

Hee Young hendak pergi menghindar, namun tiba-tiba beberapa barang terjatuh dari tasnya. Ada beberapa gambar. Jin membantu mengambil barang-barang itu. Ia lalu melihat gambar yang jatuh tadi. Hee Young terkejut melihatnya.
Jin mengenali desain itu, milik Kei dan Alex. Hee Young kesal dan segera merampas miliknya itu, mereka melihat barangnya tanpa izin. Yeo Joo hendak melakukan sesuatu tapi sebuah tangan yang menepuk pundaknya membuatnya berhenti. Tangan itu milik Kei.
Kei kesal dengan perbuatan Yeo Joo tadi. Seharusnya mereka mengganti seragam agar orang-orang tidak mengenali mereka dari Paris. Yeo Joo kesal, ia panas. Kei mengejek, "Apa kau ini pemanas? Kenapa kau memanas?" Jin tertawa lalu menyentuh pundak Yeo Joo. Kei melihatnya dan ekspresi Jin berubah, ia lalu menurunkan tangannya.

(Wkkk~~ Si Kei bisa merubah atmosphere~~ Ternyata dia bisa ngelawak juga XDD)

Kei bertanya kenapa Yeo Joo sering berkelahi dijalan? Yeo Joo balik bertanya, kapan aku berkelahi? Kei mengingatkan Yeo Joo, "Kau mencoba berkelahi denganku ketika mabuk waktu itu. Apa kau ini preman?" Alex datang dan bertanya apa yang terjadi.
Alex membaca selebaran yang tadi. Jin mengatakan mereka baru membuka toko kuku dan pemiliknya mengirim orang untuk datang kemarin. Emosi Yeo Joo kembali naik, "Ada apa dengan orang-orang ini? Ada etika bisnis di dunia ini." Jin yakin kalau mereka punya desain kuku Alex, ia melihatnya sendiri. Kei sepertinya sedikit terkejut.
Yeo Joo pun menyarankan agar Alex kesana dan bicara dengan pihak mereka. Alex setuju, ia akan membicarakannya dengan Mi Rye lebih dulu. Alex berdiri namun tiba-tiba ia kesakitan. Yeo Joo panik, "Apa aku baik-baik saja?" Alex mengiyakan, ia melewatkan makan siang. Yeo Joo masih sedikit panik.
Alex naik ke lantai atas. Kei menyuruh mereka memesan tahu nigiri karena Direktur (Mi Rye) menyukainya. Kei lalu beranjak pergi.
Yeo Joo terkejut, "Tahu?" Ia lalu memastikan, "Apa Direktur suka tahu goreng?" Jin mengiyakan, kenapa? Yeo Joo teringat perkataan Woo Min, "Yang kedua tahu (yang pertama cumi). Legenda Jepang mengatakan Gumiho adalah dewi biji-bijian jadi dia tergila-gila dengan tahu." Yeo Joo tampak berpikir.
Jin yang sedari tadi duduk ditangga menghampiri Yeo Joo. Ia bertanya, "Bunny, ada hal lain lagi yang kau sembunyikan dariku selain fakta bahwa kau ini perempuan, kan?" Yeo Joo terkejut, "Apa?"
Jin mengambil setangkai bunga dari vas lalu mematahkan tangkainya. Ia lalu menaruh bunga itu didekat telinga Yeo Joo. Ia lalu bergumam, "Kau memang perempuan." Yeo Joo sadar kalau ia dipermainkan. Ia lalu berteriak, "Hei!" Jin yang tersenyum jahil lalu segera pergi dari hadapan Yeo Joo.
Yeo Joo mengelap gelas sambil menerawang, "Ada sesuatu yang mencurigakan dengan kalungnya." Jin datang memberitahu bahwa Mi Rye ingin bertemu dengannya. Yeo Joo mengerti.
Mi Rye membalik halaman majalah. Dihadapannya ada Kei. Yeo Joo masuk dan memberi hormat. Mi Rye pun memberitahu bahwa Kei akan mewakili toko mereka dalam Kompetisi Kuku Internasional. Untuk itu, Yeo Joo akan membantu Kei mempersiapkan hal yang dibutuhkannya. Yeo Joo mengerti. Kei lalu mengatakan akan memakai desain yang tadi dan ia pun pamit pergi.
Mi Rye memegang pundaknya. Ia mengeluh begitu lelah, seharusnya ia tadi ke tukang pijat. Mi Rye lalu melepaskan kalungnya dan meletakkannya pada sebuah kotak dilaci meja kerjanya. Yeo Joo melihat kalung itu. Mi Rye pun menyuruh Yeo Joo mengatakan pada yang lainnya bahwa ia pulang lebih awal dan juga, bereskan mejanya. Ia melihat Yeo Joo yang bengong, "Bunny?" Yeo Joo tersentak dan membungkuk. Mi Rye tersenyum dan pergi keluar ruangannya.
Yeo Joo memastikan bahwa Mi Rye sudah pergi. Ia lalu dengan hati-hati membuka laci meja tempat Mi Rye menyimpan kalungnya tadi. Yeo Joo lalu mengambil kalung itu dan berkata dalam hati, "Pasti ini! Ini pasti kalung yang dipakai Gumiho itu 16 tahun yang lalu.."
Yeo Joo melihat ada tulisan dibalik kalung itu, "Made in China."
Ji Soo tertawa mendengar kalau kalung itu buatan China. Yeo Joo yang berbaring disampingnya sambil membaca buku pemberian Alex menyuruhnya diam. Ji Soo terkekeh karena ia mengira bahwa Mi Rye hanya mengenakan barang bermerek. Ji Soo lalu bertanya apa buku yang dipegang Yeo Joo pemberian Alex? Yeo Joo berpikir sejenak lalu bergumam kesal, "Jin memang brengsek." Ji Soo kesal karena Yeo Joo mengata-ngatai Jin.

Ji Soo memastikan, apa Yeo Joo serius ingin belajar mengenai nail art? Yeo Joo mengiyakan, hanya sekedar mendapatkan sertifikat saja. Pengalaman yang bagus. Ji Soo menyambung, dan mendapat gebetan (Alex). Yeo Joo menatap Ji Soo tajam. Tiba-tiba ponsel Ji Soo berdering.
Ji Soo tersenyum senang, Jin menelponnya. Ji Soo lalu mengangkatnya dan pergi meninggalkan Yeo Joo. Yeo Joo hanya bisa geleng-geleng melihat sahabatnya itu. Yeo Joo melihat bukunya lagi, ada tempelan hand aid dibelakang sampul buku.
Yeo Joo bersih-bersih. Kei datang sambil menguap dan kemudian duduk. Yeo Joo menghampirinya. Ia ingin memastikan apakah Kei di Paris semalaman atau tidak. Kei membenarkan hal itu. Yeo Joo sepertinya merasa bersalah, "Beritahu aku jika kau membutuhkan sesuatu." Kei tiba-tiba teringat, "Yaa.. Carikan aku model kuku yang bagus." Yeo Joo bingung, "Model kuku?" Kei membenarkan, "Sulit mencari model kuku dihari kompetisi." Yeo Joo mendapat ide, ia akan memakai jasa Ji Soo.
Yeo Joo kembali bersih-bersih. Ia bersiul sambil melakukan tugasnya itu. Kei merasa aneh. Ia melihat Yeo Joo yang bersiul, lebih tepatnya bibir Yeo Joo. Kei teringat saat Yeo Joo yang mabuk jatuh kepelukannya. Kei menyuruh Yeo Joo berhenti bersiul. Yeo Joo bertanya alasannya. Kei tidak menjawab, ia hanya menyuruh Yeo Joo berhenti bersiul. Kei lalu memasang ekspresi 'ngeh' lalu pergi.
Yeo Joo melihatnya heran, "Kupikir ia sudah berhenti jahat padaku." Ia lalu menggelengkan kepalanya.
Yeo Joo menghampiri Alex yang sedang ada di kasir. Yeo Joo bingung karena Direktur (Mi Rye) telat. Alex lalu memberitahu kalau Direktur pergi seminar sekitar 4-5 hari.
Tiba-tiba ada yang membuka pintu Paris. Bukan pelanggan, melainkan Hyeon Woo. Ia menarik seseorang untuk masuk ke Paris, tapi sepertinya orang itu enggan. Akhirnya mereka berdua berada didalam Paris. Hyeon Woo membawa seorang wanita. Wanita itu memakai helm dan kacamata. Ternyata dia adalah Hee Young.
Hyeon Woo mengenalkan Hee Young pada Alex. Ia kemudian menyuruh pacarnya itu membuka helm dan kacamatana. Yeo Joo merasa aneh dengan tingkah laku wanita itu. Hyeon Woo memaksa dan akhirnya Hee Young membuka kacamatanya perlahan. Hyeon Woo langsung menarik helmnya dengan paksa. Hee Young terkejut. Ia menatap Yeo Joo lalu memalingkan wajahnya.
Yeo Joo mengenali Hee Young, si brengsek. Hee Young membungkuk ketakutan, ia meminta maaf.

Hyeon Woo tertawa begitu mengetahui bahwa Paris adalah toko yang diganggu oleh pacarnya itu. Hee Young meminta maaf, ia sebenarnya tak ingin melakukan hal itu tapi Direktur memaksanya. Hyeon Woo menyuruh mereka percaya padanya. DIa bahkan sampai keluar dari pekerjaannya karena hal itu dan sekarang ia bekerja paruh waktu di restoran.
Jin bertanya mengenai desain kuku Alex dan Kei. Hee Young mengatakan desainnya bagus jadi ia ingin menggunakannya sebagai referensi, bukan untuk ditiru. ALex bertanya, "Apa kau tertarik dengan nail art?" Hee Young menunduk, impiannya adalah mempunyai salon kuku. Orang bilang dia harus mempunyai lisensi penata rambut untuk mewujudkan impiannya. Ia bahkan mempraktekkannya pada rambutnya. Yeo Joo bertanya, "Apa kau membutuhkan hal itu untuk menjadi nail artist?" Jin mengangkat bahunya, memang aneh tapi begitulah hukumnya dan hal itu akan segera berubah.
Alex menawarkan Hee Young untuk bekerja di salon mereka sampai dia mendapat pekerjaan, sebulan. Hee Young tersenyum senang, apa ia benar-benar bisa melakukannya? Alex mengatakan ia akan menanyakannya pada Direktur, lagipula Hee Young berhenti dari salonnya karena mereka dan mungkin Direktur akan memperbolehkannya. Kei mengangguk setuju.
Hee Young berdiri dan berteriak, "Assa!" Alex mengingatkan, ini pekerjaan paruh waktu dan hanya pria yang bekerja disini (kecuali Yeo Joo XDD). Hee Young senang, hal itu tidak masalah baginya. Ia mengucapkan terima kasih.

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar