Selamat Datang

Jumat, 31 Mei 2013

Sinopsis Gu Family Book eoisode 16 Bagian 2



Kita tak mendengar persetujuan Gon tapi kita tahu kala Gon setuju karena Gon sendiri yang memimpin operasi penyelamatan Yeo Wool.


Pertama, ia memanggil Gonita dan mengajaknya untuk berbicara mengenai suatu hal. Gonita agak enggan. Tapi melihat Yeo Wool masih sibuk menjahit, ia pun mengikuti Gon pergi.
Kedua, Sung muncul sepeninggal Gonita dan langsung masuk ke dalam kamar Yeo Wool. Ia datang untuk menyampaikan pesan dari Guru Gong Dal.
Guru Gong Dal? Memang Guru Gong Dal sudah sembuh? Ternyata memang benar. Walau masih terlihat pucat, Guru Gong Dal pergi menemui Guru Dam dan memintanya untuk duduk karena ada yang ia ingin bicarakan.
Tapi Guru Dam memiliki urgensi yang lebih penting, karena ia baru saja mendengar dari salah satu murid kalau Kang Chi pergi ke desa. Guru Gong Dal mengangguk dan dengan nafas terengah-engah ia tetap meminta Guru Dam agar duduk, “Aku akan menceritakan sebenarnya.”
Guru Dam menatap Guru Gong Dal dan ia masih belum mau duduk.  Ih, Guru Dam cuek banget ih. Padahal Guru Gong Dal nyuruh duduk kan karena ia juga mau duduk. Mukanya aja capek banget.
Kita tak tahu apakah Guru Dam akhirnya mau duduk atau tidak karena kita kembali ke langkah ketiga penyelamatan Yeo Wool, yaitu Gon mengajak Gonita terus berbicara sementara Yeo Wool menyelinap keluar.
Mulanya Gon bertanya keadaan Yeo Wool sekarang yang dijawab baik-baik saja oleh Gonita.  Gon mengangguk-angguk sambil mencari bahan pertanyaan lain yang pada akhirnya  keluarlah pertanyaan, “Dan bagaimana kabarmu?”
Whaat? LOL. Dasar Gon ini.
“Apa?” tanya Gonita kaget, “Mengapa kau bertanya ..?” Gonita tak meneruskan pertanyaannya, malah tersipu dan menjawab malu-malu, “Aku baik-baik saja..”
Wkwkwk..
“Hmm… Aku mengerti,” jawab Gon kaku. Matanya jelalatan mencari-cari sosok Yeo Wool, dan akhirnya melihat kemunculan Yeo Wool yang mengacungkan tanda oke dan langsung kabur.Tatapan Gon yang terlalu lama ini membuat Gonita heran dan ia ingin menoleh untuk melihat  arah mata Gon.
Buru-buru Gon langsung memegang kedua lengan Gonita, menahannya untuk tak melirik ke belakang. Ia  mengerutkan kening, berpikir keras untuk mengatakan sesuatu, “Terima kasih telah merawat Yeo Wool-ssi.”
Gonita kembali ke ruangan dan melihat kalau Yeo Wool sedang berbaring menghadap tembok, Walau heran karena tak biasanya Yeo Wool tidur siang, ia pun berbalik pergi untuk membiarkan Yeo Wool tidur.
Hingga ia mendengar desahan nafas lega dari Yeo Wool Dan desahan itu bukan desah feminim seorang gadis. Gonita langsung kembali dan membalikkan badan Yeo Woo.
Sung! LOL.
Yeo Wool bergegas pergi tapi muncul empat murid yang menghadangnya.
Sementara itu di desa orang-orang berlarian menuju suatu tempat membuat Gob Dan yang menemani Chung Jo jalan-jalan, heran, “Apakah ada perkelahian?”
Bukan perkelahian, tapi orang-orang itu melihat Kang Chi berjalan di antara mereka dan mereka pun mulai bergosip menyebutkan Kang Chi adalah pembunuh Tuan Park. Kang Chi pun berhenti dan berkata nyaring, 
“Adakah di antara kalian yang ingin tahu apakah aku adalah keturunan Gumiho?” Kang Chi mengangkat tangannya, menyuruh orang lain yang penasaran juga mengangkat hal yang sama.
Bong Chul yang kebetulan lewat, segera menghampiri Kang Chi selain bertanya keras untuk pencitraan, ia juga berbisik, mengapa juga Kang Chi melakukan hal seperti ini, “Apa yang terjadi jika mereka benar-benar mengetahui identitasmu?”
Tapi Kang Chi sepertinya punya rencana sendiri dan tak menghiraukan pertanyaan Bong Chul malah bertanya lagi pada orang-orang desa. Akhirnya Bong Chul pun menuruti kemauan Kang Chi dan menyuruh orang-orang desa itu untuk mengacungkan tangannya jika memang penasaran.
Takut-takut, satu demi satu orang-orang desa itu mengacungkan kedua tangannya, termausk para anak buah Bong Chul. Kang Chi pun meminta mereka yang penasaran untuk berkumpul di depan Penginapan 100 tahun, “Di sana aku akan menunjukkan apakah aku keturunan gumiho atau bukan.”
Chung Jo yang hadir di sana kaget. Bong Chul pun juga kaget mendengarnya. Kang Chi pun menuju penginapan setelah menepuk pundak Bong Chul.
Lee Soon Shin datang menemui Jo Gwan Woong yang tetap duduk dan tak mau berdiri menyambutnya. Tanpa basa-basi Lee Soon Shin bertanya alasan Jo Gwan Woong yang melaporkan Kang Chi ke polisi. Apakah Kang Chi adalah sebuah ancaman untuk Jo Gwan Woong?
Tentu saja alasan Jo Gwan Woong adalah Kang Chi adalah gumiho yang telah membunuh dan membahayakan banyak orang. Kenapa juga Lee Soon Shin mau melindungi monster seperti itu?
“Guru Mu Hak pernah berkata pada Raja Tae Jo, Butuh seorang yang sejenis untuk mengenali kaumnya. Mata babi melihat babi. Mata Budha melihat Budha.Jika kau menganggap Kang Chi monster, berarti di dalam hatimu kau juga adalah monster.”
Jo Gwan Woong geram dikatai seperti itu. Tapi Lee Soon Shin belum selesai. Jika Jo Gwan Woong masih tetap mengacau seperti ini –meresahkan masyarakat dan menyibukkan polisi-, ia akan menggunakan hukum militer untuk menghukum tindakan Jo Gwan Woong. Dan ini adalah ancamannya.
Lee Soon Shin menunduk sopan dan beranjak pergi. Tapi Jo Gwan Woong menghentikannya dan bertanya tujuan Lee Soon Shin membangun perahu model baru yang jelek bentuknya dan menimbun ransum untuk pasukan padahal negara sedang dalam kondisi siaga perang, “Bukannya untuk memberontak dan mengambil alih pemerintahan? Apakah itu juga alasanmu melindungi Kang Chi yang separuh gumiho?”
Lee Soon Shin pun menjawab, “Rencana pembuatan perahu itu adalah rencana rahasia kami. Bagaimana kau tahu? Apakah kau telah memasukkan mata-mata di Angkatan Laut kami?”
Nice, Pak. Jo Gwan Woong tak bisa menjawab karena hal ini akan membuka kedoknya yang menyuruh Tae Soo sebagai mata-mata.
Tapi pembicaraan mereka terhenti karena terdengar suara Kang Chi yang berteriak dari luar, meminta orang yang di dalam penginapan untuk keluar.
Pelayan Choi dan Man Bo yang lebih dulu keluar. Mereka bertanya cemas mengapa Kang Chi kemari apalagi setelah isu jahat yang berkembang di masyarakat.
Kang Chi mengatakan kalau kedatangannya kali ini malah untuk meluruskannya, “Aku ini adalah Choi Kang Chi, putra dari Choi Ma Reum dari Penginapan 100 Tahun. Bagaimana mungkin mereka menyebutku anak gumiho? Aku sangat marah saat mendengarnya sehingga aku tak bisa duduk diam saja.”
Jo Gwan Woong muncul bersama dengan Lee Soon Shin. Tak menghiraukan Jo Gwan Woong, Kang Chi menyapa Lee Soon Shin dan membungkuk hormat padanya. Ia memberitahukan kedatangannya untuk meluruskan gosip jahat tentang dirinya yang disebarkan oleh seorang bajingan.
Lee Soon Shin meminta Kang Chi agar pulang dan tak menimbulkan masalah. Tapi Kang Chi menegaskan kalau ia tak ingin mengecewakan orang yang telah melindunginya apalagi membuat pelindungnya itu terlibat masalah, “Ini adalah bentuk kepercayaan saya yang paling besar yang dapat saya tunjukkan pada Anda.”
Pada Jo Gwan Woong Kang Chi bertanya apa yang bisa membuat Jo Gwan Woong percaya kalau ia bukan anak gumiho tapi anak Choi Ma Reum? Jo Gwan Woong menyuruhnya untuk melepas gelangnya, “Kudengar gelangmu itu adalah penangkal agar kau tak berubah wujud menjadi gumiho.”
Orang-orang kaget mendengarnya dan langsung berbisik-bisik. Kang Chi pun bertanya, apa yang terjadi jika ia melepas gelang dan tak terjadi perubahan? “Apa kau akan memohon ampun karena telah menyebarkan gosip yang tak benar?”
Jo Gwan Woong tak menjawab, malah menyuruhnya untuk segera melepaskan gelangnya. Kang Chi menoleh kiri-kanan, yang kita tahu pasti mencari Yeo Wool, tapi ia tak menemukannya.  Jo Gwan Woong kembali mendesaknya untuk melakukannya sekarang. Kang Chi mengangkat tangannya, tapi masih ragu.
Chung Jo menatapnya khawatir. Ia tahu persis apa yang akan terjadi jika gelang itu terlepas. Ia maju ke depan untuk menghentikan Kang Chi.
Tapi ada seseorang yang lebih cepat mendahuluinya.
Yeo Wool.
Yeo Wool memanggil Kang Chi dan itu cukup untuk membuat Kang Chi menoleh dan tersenyum kepadanya. Ketika Jo Gwan Woong kembali mendesaknya, kali ini ia tak ragu lagi.
Semua mata menatap pada Kang Chi. Sebagian cemas, sebagian penasaran dan orang seperti Jo Gwan Woong dan Pengawal Seo merasa menang. Dengan anggukan Yeo Wool yang menyemangatinya, Kang Chi melepas gelang itu dan menggenggamnya.
Angin bertiup kencang setelah gelang itu terlepas, membuat semua orang melindungi diri dari terpaan angin.
Saat angin reda, mereka kembali memandang Kang Chi untuk melihat perubahan wujudnya. Betapa terkejutnya mereka, “Itu Kang Chi! Ia tak berubah sama sekali!”
Yang paling LOL adalah Bong Chul. Ia menutup mata seperti anak kecil yang menonton film horror di bioskop, dan mengintip di sela-sela jari tangannya.
Orang yang dulu pernah melihat perubahan Kang Chi, terkejut melihat Kang Chi tetaplah Kang Chi. Jo Gwan Woong jelas tak suka dengan perkembangan ini apalagi Kang Chi menatapnya dengan tersenyum menang.
Kang Chi menatap Yeo Wool dan dalam hati pun bertanya-tanya sendiri, “Aku sendiri tak tahu mengapa hal ini hanya bisa terjadi saat Yeo Wool berada di sebelahku.”
Hahaha.. si Kang Chi ini benar-benar , ya.. But what should you expect from someone who doesn’t recognize a pretty girl is a girl?
Yeo Wool memuji tindakan Kang Chi. Begitu pula dengan Lee Soon Shin yang dengan tatapannya memberi pujian pada Kang Chi. 
Tapi tidak dengan Jo Gwan Woong. Ia geram dan bertanya pada Pengawal Seo, mengapa hal ini bisa terjadi? Pengawal Seo tak tahu, tapi ia pun juga geram dan mencabut pedangnya untuk menguji Kang Chi.Yeo Wool terbelalak kaget melihat tindakan pengecut Pengawal Seo itu. 
Tapi ternyata sudah ada yang melindungi Kang Chi. Gon!
Ahh… I love you, Gon. Dan I love Mr Dam too, karena ia pun muncul bersama beberapa murid (yang tadi menahan Yeo Wool) dan berkata lantang, “Turunkan pedangmu! Kang Chi adalah muridku. Jika kau melukainya tanpa alasan jelas, aku, Dam Pyung Joon, tak akan pernah memaafkan orang yang menghunus pedang itu.”
Aww.. kerenn!!
Lee Soon Shin pun bertanya apakah Jo Gwan Woong masih menganggap Kang Chi sebagai monster? Jo Gwan Woong tak bisa menjawab, jadi ia pun memilih masuk ke dalam.
Lee Soon Shin pun sekarang menghampiri Kang Chi, “Aku tersentuh oleh keberanianmu. Tapi jika kau melakukan hal seperti ini lagi di masa yang akan datang..”
..matilah kau.”

Haha.. nggak ding. Nggak mungkin Lee Soon Shin mengatakan juggeule or something like that.
Lee Soon Shin tak meneruskan ucapannya sehingga Kang Chi pun bertanya menggoda, “Apakah Anda tadi cemas?” Lee Soon Shin hanya tertawa dan menepuk-nepuk pundak Kang Chi. Ia pun pergi diiringi tundukan hormat dari seluruh warga desa.
Kali ini Guru Dam yang memarahi Kang Chi, “Kenapa kau melakukan hal yang sangat membahayakan ini? Jika aku tak mengijinkan Yeo Wool, apa yang akan terjadi?”
“Saya tahu hal itu tak mungkin akan terjadi,” jawab Kang Chi sambil tersenyum, “Karena saya percaya pada kesetian Tuan pada Laksamana.”
Guru Dam hanya memandang Kang Chi. Ingatannya kembali pada percakapannya dengan Guru Gong Dal yang mengatakan kalau pelakunya adalah makhluk lain yang sejenis dengan Kang Chi yang bertanya apakah Kang Chi adalah anak Seo Hwa.
Guru Dam menyadari kalau Kang Chi tahu siapa pelakunya tapi tak menceritakan hal itu kepadanya. Guru Gong Dal menduga karena Kang Chi memiliki hubungan dengan makhluk itu. Guru Dam pun bukan pria bodoh. Ia dapat menduga, tapi ia meminta Kang Chi untuk berbicara lebih banyak lagi saat mereka kembali ke Moo Hyung Do.
Pada Yeo Wool, Guru Dam menyuruh putrinya untuk segera kembali untuk menerima hukuman karena kabur. Yeo Wool pun mengiyakan dengan lesu.
Tapi kelesuannya hilang saat melihat Kang Chi tertawa bahagia saat menatapnya. Di tengah kerumunan yang mulai mencair itu, mereka tetap berdiri saling memandang dan melempar senyum.
Mereka tak menyadari kalau dari kerumunan yang mulai hilang itu berdiri dua orang yang sedih saat memandangi mereka.
Chung Jo dan Tae Soo.
Di Moo Hyung Do,Gon mengangkat sabuk Kang Chi dan bertanya siapa diantara para murid yang masih keberatan dengan Kang Chi tinggal di sekolah mereka? Ia akan menarik lonceng berdasarkan tangan yang teracung.
Dua orang mengacungkan tangan dan Gon pun menarik lonceng dari sabuk itu. Gon pun bertanya siapa lagi yang keberatan?
Sung berteriak pada teman-temannya meminta mereka tak salah paham pada Kang Chi. Bukan Kang Chi yang menyerang Guru Gong Dal. Ia malah mencoba untuk melindungi Guru.
“Dia memang berbeda dari kita. Tapi hal ini tak boleh dijadikan alasan kita untuk mengucilkan dan membencinya. Banyak dari kita yang datang kemari karena karena dikucilkan di kampung kita. Tapi sekarang lihat. Kita tak ada bedanya dengan orang-orang yang telah mengucilkan kita dulu.”
Ahh.. si Sung juga awesome, deh. Jadi ngefans sama Sung :)
Para murid tertunduk, menyadari kebenaran ucapan Sung. Gon pun kembali bertanya apakah ada yang masih keberatan? Kali ini tak ada yang mengacungkan tangan. Kang Chi pun bertanya pada Gon apakah ia bisa meminta sabuknya kembali?
Gon pun mencabut satu lonceng membuat Kang Chi bengong, “Yang itu untuk apa? Tak ada yang mengacungkan tangan, kenapa kau menariknya?”
“Itu dariku. Aku tetap ingin kau meninggalkan sekolah ini,” jawab Gon sambil melemparkan sabuk itu pada Kang Chi, “Jagalah sabuk itu hingga matahari terbenam jika kau tak ingin diusir dari tempat ini.”
Bwahaha.. si Gon ini bisa kumat juga jahatnya. Tapi taruhan, pasti dia tak akan menebas lonceng terakhir. Ia hanya menyuarakan pendapatnya tapi tetap mengijinkan Kang Chi tinggal.
Para murid membubarkan diri, namun sebelum mereka pergi, Kang Chi berterima kasih pada mereka karena mengijinkannya tinggal di sini, “Aejujurnya, aku tak punya tempat lain untuk dituju.”
Kang Chi pun membungkuk dan sebagian menepuk pundak mereka untuk menunjukkan penyesalan mereka. Pada Sung Kang Chi mengucapkan terima kasih sekali lagi. Sung tersenyum dan menjawab, “Sekarang kau akhirnya menjadi satu dari kacang-kacang yang ada di dalam karung.”
Maksudnya Sung sih Kang Chi sekarang menjadi bagian dari keluarga besar Moo Hyung Do. Tapi Kang Chi juga mengerti maksud Sung. Ia berteriak senang, dan itu membuat Sung tertawa.
Kang Chi pun menemui Guru Gong Dal dan memberi jawaban, “Satu karung. Tak peduli berapa banyak kacang yang ada, setelah dimasukkan ke dalam karung, kacang-kacang itu menjadi sekarung.” Kang Chi tersenyum dan bertanya apakah jawabannya kali ini benar?
“Mungkin iya, mungkin tidak,” jawab Guru Gong Dal yang membuat Kang Chi bingung. Sebenanarnya jawabannya benar atau salah? Guru Gong Dal malah menyuruh Kang Chi untuk mencuci piring-piring yang sudah menumpuk dan meninggalkan Kang Chi menggaruk-garuk bingung.
Pada Sung, Guru Gong Dal mencubit pipinya karena memberi jawaban sebenarnya. Sung kan seharusnya hanya memberi petunjuk. Sung berkilah kalau ia memang hanya memberi petunjuk, tapi Kang Chi yang pintar langsung menyimpulkan petunjuk itu.
Guru Gong Dal tertawa senang mendengarnya dan mereka melihat Kang Chi yang masih sibuk menghitung bingung. Haha.. Kang Chi ini pin pin bo, ya..?

Ternyata Soo Ryun menempatkan mata-mata di Penginapan 100 Hari. Mata-mata itu adalah pelayan yang ikut memandikan wanita Jepang sebelumnya. Dan ia memberitahukan tentang tato gisaeng bekas cakar di pundak wanita Jepang.
Soo Ryun teringat saat mentato pundak Seo Hwa dan juga kata-kata Dam Pyung Joon saat menitipkan Seo Hwa yang hamil kalau Seo Hwa mengalami luka yang diseabkan oleh makhluk gaib. Dan itu membawanya pada satu kesimpulan, “Tak mungkin. Anak itu tak mungkin masih hidup.”
Karena identitas wanita itu sudah ketahuan, kita wanita Jepang itu dengan Seo Hwa saja, ya?
Tae Soo menemui Seo Hwa dan bertanya apa syarat yang harus ia penuhi? Ia yakin kalau ada bantuan pasti ada pula syaratnya. Seo Hwa pun mengakui hal itu dan ia pun berkata, “Jadilah putraku.”
Whaa..?? Beneran Putra yang Tertukar, nih? Atau di Jepang Seo Hwa streaming nonton sinetron itu?
Tae Soo terkejut mendengarnya. Seo Hwa mengatakan kalau hal itu sudah lebih dari cukup untuknya.
Yeo Wool kembali dengan pelajaran menjahitnya. Dan Gonita pun kembali terkantuk-kantuk karena sekarang hari sudah malam. O ohh.. bukan pertanda bagus nih kalau melihat wajah usil Yeo Wool.
Gonita lagi-lagi mendelik dan meraung karena terbangun dengan tangan-kaki-mulut terikat. Yeo Wool lagi-lagi meminta maaf, “Kumohon..  bantulah aku kali ini saja, ya.”
“^%(#*$@&%..” Gonita mendelik marah.
“Kali ini aku akan segera kembali dan sementara itu tidurlah,” kata Yeo Wool lagi sebelum kabur untuk melakukan sesuatu hal yang penting meninggalkan Gonita yang berteriak, “&*x*  %&>%<& $ @#)@*$&^*@x@!!?!!”
Hal gawat darurat  apa sih yang membuat Yeo Wool kabur lagi?
Untuk berkencan dengan Kang Chi. Cie ciee…
Kang Chi ternyata sudah menunggu di luar dan tersenyum saat melihat Yeo Wool. Mereka telah janjian sebelumnya dan Kang Chi pun memberitahu alasan pertemuan mereka.
Ia mengulurkan lonceng terakhir pada Yeo Wool, “Loncengku masih tersisa satu.”
Yeo Wool menerima lonceng itu, bersyukur melihatnya. Kang Chi berkata kalau teman-teman satu sekolah membantunya untuk mendapatkan lonceng itu.
Tiba-tiba muncul sekelompok murid, membuat mereka terkejut dan Kang Chi buru-buru menarik Yeo Wool bersembunyi di dalam semak-semak.
Dekaaattt… sekali. Seperti siang tadi. Tapi kali ini Kang Chi tak merasa canggung dan ia mendekatkan wajahnya untuk mencium..
Yeo Wool gugup, namun tangan Kang Chi menggenggam tangannnya sehinnga ia pun menutup mata, menanti ciuman Kang Chi..
“Kang Chi-nim! Kang Chi-nim! Kang Chi-nim!!”
Ahh!!! Sung, kamu nggak awesome lagi!!
Mereka sejenak terpaku, tapi kemudian dengan matanya, Yeo Wool mengisyaratkan untuk keluar, tapi Kang Chi tak mau, sehingga Yeo Wool harus mendorongnya keluar.
Kang Chi keluar dengan posisi canggung, membuat Sung heran. Tapi Sung mengabaikan keheranannya dan berkata kalau Guru Dam sedang mencarinya.
Ah.. Radar Guru Dam bener-bener hebat, deh.. Anaknya mau pacaran kok bisa-bisanya tahu, ya? :p
Sepeninggal Sung, Kang Chi pun berbalik lagi untuk pamit pada Yeo Wool. Yeo Wool tak bisa mengatakan apa-apa hanya bisa melihat Kang Chi pergi. Tapi Kang Chi berbalik lagi dan meraih bahu Yeo Wool kembali.. dan berkata, “Tidur yang nyenyak!”
Akkkhhh… Kang Chi!
Yeo Wool tergagap, “Kau juga.” Tapi ia tersenyum saat wajah frustasi Kang Chi saat pergi meninggalkannya.
Tapi tiba-tiba ada sebuah tangan membekap mulutnya dan menariknya pergi.
Kang Chi menemui Guru Dam yang ingin tahu siapa makhluk yang sebenarnya menyerang Guru Dam, “Apakah kau tahu siapa dia?”
Kang Chi menjawab tahu tapi ia ragu memberitahukannya. Guru Dam hendak berkata sesuatu pada Kang Chi tapi mendadak Nyonya Yeo Joo muncul dan mengatakan kalau Yeo Wool menghilang lagi dari sekolah.
Guru Dam kaget mendengar Yeo Wool tak ada di sekolah. Begitu pula Kang Chi karena setahu dia, Yeo Wool pasti sudah kembali ke ruangannya sekarang.Kang Chi pun menyadari sesuatu. Ia pun keluar dan mencari Yeo Wool di tempat pertemuannya tadi.
Di sana ia tak menemukan Yeo Wool. Hanya ada lonceng tergeletak di tanah. Ia memungutnya dan teringat peringatan Wol Ryung, “Musnahkanlah keinginanmu untuk menjadi manusia, atau aku akan memusnahkan semua yang berkaitan denganmu.”
Kang Chi menggenggam lonceng itu erat-erat dan berkata geram, “Wol Ryung.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar