Selamat Datang

Kamis, 16 Mei 2013

Sinopsis Nail Shop Paris Episode 1

Episode 1



Seorang pria secara was-was menemui seorang wanita. Ia sempat ketakutan, tapi akhirnya wanita itu datang. Wanita itu (Park Gyu Ri) menenangkan hati si pria yang ketakutan dengan memeluknya. Mereka pun hendak berciuman namun tiba-tiba ada suara yang membuat keduanya kaget. Pria itu pun mengatakan tidak ada yang mengikutinya.
(Oh.. ternyata ini cinta terlarang.. pantas saja si pria bersikap terlalu was-was)

Tiba-tiba sebuah panah melesat. Mata si wanita pun memerah (irisnya memerah). Panah kembali di tembakkan dan si wanita berhasil mengelak. Ternyata wanita itu adalah seekor rubah (mungkin dia nine tail fox-gumiho) yang mengingini hati manusia. Orang yang menembakkan panah pun bertarung melawan gumiho. Yang namanya gumiho pasti memiliki kelebihan dari manusia. Ia mengambil api dari lilin (hanya apinya saja) lalu melemparkan api itu kepada si pemburu dan berhasil di elaknya.

Pemburu mencari jalan lain. Ia menyandra pria yang menyukainya. Pemanah akan membunuh pria itu jika gumiho berpindah satu langkah pun, ia menyuruh gumiho berlutut. Gumiho takut akan nasib pria itu. Pria itu menyuruh Gumiho pergi.

Gumiho tidak mendengarkan perintah pria itu, ia pun mendekat. Matanya terbelalak, pria itu mengambil pisau dari tangan si pemanah. Ia hendak menusukkan pisau itu di perutnya, gumiho berteriak, "Tidak!!" Tiba-tiba terdengar suara seorang pria, "Cerita akan berakhir jika dia (pria itu) meninggal." Kalimat itu membuat pria itu belum jadi melakukan aksinya.

Suara seorang wanita membalas, "Bukan begitu. Dengan cinta dari seekor gumiho, dia juga menjadi abadi." Gumiho, pria itu, juga pemanah mengangguk setuju (Apa ini adegan syuting?). Pria itu pun hendak menusukkan pisau tapi tidak jadi karena suara pria yang tadi mengatakan bahwa hal itu berlebihan.

Ternyata mereka hanyalah gambaran (imajinasi) tentang sebuah novel yang dikarang oleh wanita yang menjadi gumiho. Wanita itu bernama Hong Yeo Joo (Park Gyu Ri). Pria yang bersamanya adalah Direktur penerbit. Direktur sedikit tidak sependapat. Yeo Joo pun ingin menarik bukunya. Direktur menahannya.

Direktur ingin menerbitkan buku Yeo Joo karena member di websitenya Yeo Joo banyak. Mereka akan merilis bukunya dan jika berhasil maka mereka akan membuat film nya. Direktur memperbolehkan Yeo Joo menulis cerita apa saja, tapi tanda tangani kontrak lebih dulu. Yeo Joo berniat membacanya dulu. Direktur memperbolehkan.
FYI: Yeo Joo katanya pernah tinggal di Indonesia..
Pada saat umurnya sekitar 6 tahun, Yeo Joo pernah bertemu gumiho. Kala itu dia tersesat di gunung. Itulah alasan kenapa ia selalu menulis cerita tentang gumiho. Direktur tentu saja tidak percaya. Yeo Joo pun merasa tersinggung. Ia hendak menandatangani kontrak. Tiba-tiba seorang wanita masuk dan membisikkan sesuatu di telinga Direktur dan langsung saja ia menghalangi Yeo Joo menandatangani kontrak. Yeo Joo terkejut.

Ternyata pembatalan kontrak itu karena komentar negatif yang beredar di internet. Yeo Joo pun menutup laptopnya dan berbaring di tempat tidur. Ia kemudian duduk lagi dengan mood yang buruk. Ia kesal, orang-orang menganggapnya seorang plagiator (penjiplak). Kim Ji Soo (Han So Young) berkomentar kalau ceritanya hampir sama dengan Twilight. Yeo Joo pun menatap tajam ke arah Ji Soo yang kaget akan ucapannya sendiri. Ji Soo pun meralat, ceritanya sedikit mirip dengan Twilight. Yeo Joo bertekad, ia akan membersihkan namanya.

(Apa mungkin member yang ada di webnya adalah hatersnya? Buktinya mereka berkomentar negatif..)

Yeo Joo turun dari tempat tidur dan mulai mengetik. Ji Soo yang melihatnya khawatir karena Yuh Soo akan begadang dan kemarin Yeo Joo juga begadang. Yeo Joo pun kembali teringat ketika Direktur meminta maaf dan menyuruhnya datang lagi jika sudah punya cerita yang tidak ada unsur plagiat. Yeo Joo frustasi, ia bertekad akan menulis cerita yang bagus.

(Bukankah menulis cerita itu tidak tepat saat sedang stres?)

Ji Soo yang tidur di tempat tidur menyadari Yeo Joo tidak tidur disampingnya dan melihat sahabatnya itu tertidur didepan laptop. Ia membangunkan Yeo Joo dan terkejut melihat wajah Yeo Joo. Pucat dan matanya hitam (mata pandaaa~~).  Yeo Joo mengeluh, setiap kali ia hendak menulis cerita ia seperti mengutipnya dari film dan ketika ia menulis sesuatu yang berbeda seakan ia mengambilnya dari buku. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia pun memeluk Ji Soo.

Yeo Joo berjalan menuju pemberhentian kereta api. Ia teringat saran Ji Soo, membuat cerita manusia yang sebenarnya (cerita kehidupan sehari-hari), sejumlah penulis terkenal kadang membuat cerita dari keadaan yang sebenarnya. Yeo Joo pun berniat melakukan saran Ji Soo.

Ia duduk di salah satu bangku dan melihat ke sebelah kirinya. Ada seorang wanita dan seorang pria. Ia mengamati mereka. Tiba-tiba pria itu tak sengaja menyandarkan kepalanya ke bahu wanita itu. Yap, pria itu mengantuk. Wanita itu terkejut dan menggeser bahunya. Yeo Joo merasa 'aneh' melihatnya.

Seorang pria duduk di bangku yang sama dengannya. Yeo Joo mengamati pria itu. Okay, kehidupan pria itu memang masih wajar, tapi kelakuan pria itu sedikit 'menjijikkan'. Ia membuang kotoran hidungnya (dia lagi pilek) dan mengelapkannya ke bajunya. Yeo Joo bergidik ngeri melihatnya.

Seorang penjahat menyandera seorang wanita. Ia mengancam, jika ada yang berani mendekat maka wanita itu akan mati. Seorang pemuda perlahan mendekati penjahat itu dari belakang dan dengan mudah mengalahkannya. Ia lalu berteriak, menyuruh orang yang ada disana untuk menelpon polisi. Ia kemudian menanyakan kondisi korban. Korban tampak ketakutan, tapi ia tidak terluka (secara fisik), ia tidak mengenal pria itu yang tiba-tiba.. Pemuda itu mengatakan kalau penjahat itu berhalusinasi, jadi ia sudah menenangkannya. Pihak keamanan datang dan membawa korban serta pelaku. Yeo Joo yang melihatnya terkesima.

Yeo Joo dalam satu kereta api yang sama dengan pemuda tadi. Pria itu membaca buku dan Yeo Joo terus memperhatikannya. Kereta berhenti dan pria itu berjalan keluar. Yeo Joo terkejut kemudian mengikutinya.

Pria tersebut berjalan ke suatu tempat dan Yeo Joo terus mengikutinya. Pria itu pun disapa oleh seorang pria berambut pirang yang bernama Jin (Cheon Doong). Pria yang sedari tadi di ikuti Yeo Joo ternyata bernama Alex (Jun Ji Hoo). Jin memberikan minuman kaleng yang hangat pada Alex. Alex berterima kasih. Mereka pun berbincang-bincang sambil terus berjalan masuk ke sebuah tempat.

Yeo Joo akhirnya keluar dari persembunyian. Ia membaca papan nama toko, Nail Shop Paris.

Ia masuk kedalam dan melihat beberapa pegawai yang sedang melayani pelanggan. Alex keluar dengan memakai seragam kerjanya. Ia bekerja di toko itu. Yeo Joo pun mundur dan memperhatikan Alex dari jauh. Ia berbisik dalam hati, "Apa ini.. Dia seorang manikur pria?" Dan seseorang menepuk punggungnya, ia terkejut. 

Ternyata itu Jin yang bertanya apa Yeo Joo hendak melakukan perawatan kuku? Yeo Joo menjawab tidak sekarang, mungkin nanti. Yeo Joo pun pergi dengan sedikit terkejut. Jin merasa aneh tapi tidak terlalu memperdulikannya.

(Thunder kulitnya putih banget, jadi pengen..)

Yeo Joo bergumam kesal. Ia mengira Alex adalah seorang agen atau paling tidak detektif (emang ada detektif yang naik kereta api? wkk). Ia lalu menghela nafas. Ia mengingat saat Alex melayani pelanggan (Hidungnya mancung, gileee~). Ia pun berpikir, "Pemeran protagonis (yang baik) seorang manikur.. Belum ada cerita seperti ini."

Yeo Joo lalu mengintip Alex dari kaca toko. Ia kemudian melihat kertas di sebuah papan dekat jendela. Mereka sedang mencari pegawai baru, PRIA yang berusia sekitar 23-27 tahun. Ia mendapat ide.
Yeo Joo menberitahu idenya pada Ji Soo. Ternyata tempat Alex bekerja sangat terkenal, banyak artis yang datang kesana. Yeo Joo hendak kerja disana, jadi ia butuh bantuan Ji Soo karena mereka hanya mencari pekerja pria kan Ji Soo seorang asisten, tapi tetap saja make up artis di sebuah stasiun tv. Ji Soo terkejut. Yeo Joo menjelaskan kalau ia ingin mengetahui sedikit tentangnya kemudian keluar. Ji Soo khawatir, bagaimana jika ketahuan? Yeo Joo mengatakan kalau cerita itu sangat penting baginya, jika ia mendengar isu penjiplakan, ia akan berhenti menulis. Ji Soo sepertinya setuju karena ia menyuruh Yeo Joo untuk mengikuti perintahnya.

Rambut Yeo Joo akan dipotong. Ia beralasan kalau mereka bisa memakai wig. Ji Soo pun mengancam, kalau begitu lupakan saja. Yeo Joo pun mengalah, tapi jangan potong terlalu pendek.

Yeo Joo sepertinya tidak ikhlas. Rambutnya di potong oleh Ji Soo dengan membabi buta XD. Selesai. Rambut Yeo Joo sudah pendek.

Sekarang, menutupi tanda-tanda bahwa Yeo Joo adalah wanita. Ia pun memakai kain gulung yang panjang itu loh.. aku lupa namanya. Yeo Joo mengeluh kesakitan.

Tibalah bagian style. Yeo Joo berulang kali berganti pakaian hingga.. aha! Itu terlihat cocok. Yeo Joo cocok mengenakan sweater warna merah juga topi di kepalanya. Terlihat seperti laki-laki^^

Yeo Joo berjalan menuju Nail Shop Paris. Ia berkata dalam hati, "Mulai sekarang, aku bukan Hong Yeo Joo, aku Hong Ki Joo." Yeo Joo pun melatih suaranya, "Hello.." Dan terdengar seperti suara pria.

Yeo Joo pun masuk kedalam Nail Shop Paris. Ia pun berdehem. Jin menghampirinya, ia bertanya siapa yang dicari Yeo Joo. Yeo Joo berkata, "Membutuhkan orang.. Kudengar kalian membutuhkan orang." Jin mengerti, ia menyuruh Yeo Joo mengikutinya.

Yeo Joo mengikuti Jin dan pada saat dekat dengan Alex dia memotretnya. Hal itu tak luput dari perhatian Kay (Song Jae Rim), salah seorang pegawai disana.


Jin membawa Yeo Joo masuk ke ruangan Geum Mi Rye (Kim Chae Yun). Ia mengatakan Yeo Joo datang untuk wawancara. Jin keluar dan Mi Rye pun menyuruh Yeo Joo duduk. Ia tersenyum manis pada Yeo Joo kemudian melihatnya sekilas dari bawah sampai atas.

(FYI: Sepertinya Mi Rye pemilik Nail Shop Paris..)


Jin menghampiri Kay. Kay bertanya siapa orang yang tadi? Jin menjawab kalau orang itu datang untuk wawancara. Jin mengatakan wajahnya familiar, dia pun tersenyum dan pergi. Kay melihat ke arah atas.


Mi Rye membaca biodata Yeo Joo. Ia lalu bertanya, "Mr. Hong Ki Joo? Bukan keputusan yang mudah bagi pria untuk bekerja di bidang seni kuku. Sejak kapan kau tertarik pada bidang ini?" Yeo Joo menjawab dengan jujur, "Baru beberapa saat." Mi Rye bertanya lagi, "Style mana yang lebih kau sukai, Prancis atau gradasi warna? Akhir-akhir ini stiker dan penambalan juga populer." Yeo Joo tak mengerti sama sekali. Mi Rye mengatakan agar Yeo Joo tidak cemas, karena ia bisa belajar dari awal di tokonya. Yeo Joo menunduk dan mengucapkan terima kasih.


Mi Rye bertanya apa Yeo Joo tahu kalau tokonya berbeda dengan yang lain? Yeo Joo tahu, kalau hanya pria yang memanikur disitu. Mi Rye mengatakan kalau yang lebih penting adalah alasan kenapa hanya pria yang bekerja ditempat itu. Mi Rye berdiri dari kursinya.


Ia berjalan kemudian duduk di kursi yang ada dihadapan Yeo Joo. Mi Rye lalu menjelaskan, di toko mereka para wanita tidak hanya untuk kuku, tapi juga hati mereka. Ia lalu memegang tangan Yeo Joo lalu mencondongkan tubuhnya. Kau duduk cukup dekat dengan pelanggan, merasakan mereka bernafas.. memegang tangan dan mendengarkannya, itulah Nail Shop Paris. Wanita sangat memerlukan hal itu, Yeo Joo mungkin tidak tahu karena ia bukan wanita, kan? Yeo Joo membenarkan.

(Apa itu juga alasan Mi Rye membuka Paris?)
Jin baru selesai menangani seorang pelanggan. Pelanggan setia mereka datang (lupa namanya siapa). Ia berkomentar mengenai kulit Jin yang sangat cantik sampai-sampai ia ingin menggigitnya. Jin bercanda, pelanggan itu tak boleh menggigitnya.


Pelanggan itu pun menghampiri Alex dan mengeluh tangannya yang keram, mungkin karena dingin. Ia pun menyuruh Alex memijit tangannya. Alex meng-iyakan lalu menyuruh Jin membawa teh. Jin menuruti.


Pelanggan mengatakan kalau ia lebih suka kopi. Alex melihat tangan pelanggan itu lalu menjelaskan, "Kukumu banyak garisnya dan mereka tidak berubah menjadi merah jambu setelah kau menekannya. Itu berarti kau anemia. Kopi tidak baik untukmu." Pelanggan mengerti dan mengatakan bahwa hanya Alex yang peduli padanya (Lho? Suaminya berarti gak peduli dong..).


Mereka pun memulai pengobatan. Pelanggan membuka cincinnya. Dan di mulai dengan pijatan lembut di tangan. (Kayak profesional banget)


Seorang pria datang ke toko. Pria itu melihat-lihat seperti mencari sesuatu. Keyimenghampiri dan menawarkan bantuan. Pria itu menunjuk lukisan, berapa harganya? Alex yang melihatnya menghampiri pria itu dan menjawab bahwa itu tergantung pada materialnya, mungkin sekitar 200ribu won. Pria itu sepertinya memikirkan sesuatu. Ia kemudian pergi, membuat Alex dan Kei heran. Jin yang baru datang bertanya ada apa dengan pria itu? Mereka berdua tidak menjawab.


Yeo Joo berjalan pulang. Ia teringat kata-kata Mi Ryu, "Itulah mengapa Paris hanya mempekerjakan manikur pria. Seperti pria tampan Paris dalam mitologi Yunani.. yang bijaksana dan tampan mengobati hati pelanggan wanita yang terluka dan mendengarkan kekhawatiran mereka. Bagaimana? Kau mau bekerja dengan kami, Ki Joo?" Yeo Joo bergumam, "Apa salon kuku lain seperti itu juga?"

(Sepertinya tidak, disini salon kuku dilayani oleh SPG wanita yang.. heumm, kurang ramah)


Didepan apartemen Ji Soo tengah menghadapi pria yang terus menerus mengajaknya berkencan. Ia hendak menolaknya tapi merasa sungkan. Yeo Joo datang dan mengambil bunga pemberian pria itu. Ia mengatakan kalau Ji Soo tidak suka hal seperti itu, berikan sesuatu yang bisa dimakan, dipakai atau yang berguna. Ji Soo ingin menghentikan Yeo Joo. Yeo Joo bertanya apa Ji Soo menyukai pria itu? Ji Soo menjawab bukan seperti itu. Yeo Joo lalu berkata, "Kau dengar kan? Dia tidak menyukaimu." Ia lalu menarik tangan Ji Soo seraya mengajaknya masuk. Ji Soo lalu meminta maaf pada pria yang ternyata bernama Min Shik itu lalu mengikuti Yeo Joo.

(Hahaha.. Min Shik gak bingung kan? Yeo Joo kan lagi berpenampilan sebagai cowok. Apa dia mengira itu adik laki-lakinya Ji Soo atau jangan-jangan pacarnya? Etdahhh)


Yeo Joo melepaskan tangannya dari Ji Soo. Ji Soo kesal pada Yeo Joo karena ia membuat pria itu bingung. Yeo Joo mengatakan kalau menjelaskan situasinya dari awal sudah membantu pria itu. Tapi tetap saja keterlaluan. Yeo Joo penasaran, apa Ji Soo menikmatinya? Ji Soo membantah, ia hanya tak tega menolaknya. Yeo Joo menyindir, apa kau mencoba memenangkan hadiah perdamaian nobel?


Ji Soo mengalihkan topik, bagaimana hasilnya? Yeo Joo tersenyum senang, ia berhasil mendapatkan pekerjaan dan bekerja mulai besok. Ji Soo terkejut dan turut bahagia, ia ingin tahu bagaimana pria itu (Alex). Yeo Joo bertanya apa Ji Soo ingin melihatnya (foto)? Ji Soo mengangguk.


Yeo Joo pun menunjukkan fotonya. Ji Soo berkomentar kalau pria itu tampan. Yeo Joo ingin mengetahui segalanya tentangnya, kepribadian, hobi, yang disukai dan yang tidak disukainya. Ia pun mengatakan bahwa karyanya yang hebat akan tercipta. Ia akan mulai menulis, jadi jangan mengganggu. Ji Soo mengangguk.

(Ji Soo imut banget sih.. Udah baik, cantik, imut lagi.. Tingkahnya menggemaskan.)


Yeo Joo mulai mengetik. Fantasy Novel. Judul, Love of a Thousand Years. Perkenalan karakter. Nama pemeran pria protagonis (peran utama), Alex, 28 tahun, tinggi dan tampan. Dia tidak tahan dengan ketidakadilan. (flash back kejadian di stasiun)


Mi Rye memperkenalkan Yeo Joo sebagai Ki Joo pada pegawainya. Jin menjabat tangan Yeo Joo dan memperkenalkan diri, Jin. Kei mengangkat tangan dari jauh, Kei. Alex juga memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya. Yeo Joo berkomentar dalam hati, suaranya lembut. Dan mereka masih berjabat tangan padahal Mi Rye sudah pergi. Yeo Joo kepikiran, hobinya..


Yeo Joo memberanikan diri bertanya hobinya. Kei menatapnya aneh. Alex menjawab membaca dan pergi ke bioskop untuk menonton film, tapi apa hal itu penting? Yeo Joo gelalapan (apa ini?). Ia menarik tangannya kemudian menjawab, tidak hanya bertanya. Jin mengatakan nama Hong Ki Joo tidak cocok untuknya.


Jin pun berjalan mengitari Yeo Joo lalu mendapat ide, nama yang cocok.. Bunny! Penampilan dan ekspresi bingungnya mirip dengan kelinci yang terkejut. Alex tersenyum (Aihhh~ ni orang suka banget senyum!). Jin menanyakan pendapat Kei, tapi Kei hanya mengangkat bahu (terserah).


Yeo Joo terlihat merenung sehingga Jin mengira kalau Yeo Joo tidak menyukainya. Yeo Joo membantahnya. Jin merangkul pundaknya dan tentu saja ia kaget. Jin mengajak Yeo Joo berbicara informal karena mereka seumuran. Yeo Joo sedikit ketakutan dan menjawab iya. Alex menyuruh Jin membawa Yeo Joo ganti baju karena sebentar lagi mereka buka. Jin pun mengajak Yeo Joo dengan tetap merangkul pundaknya.


Alex berkomentar kalau Jin senang mendapat junior (dalam pekerjaan). Kei berdiri dari kursinya lalu mendekati Alex dan bertanya apa Alex mengenal Yeo Joo? Alex menjawab "Siapa? Bunny? Tidak, kenapa?" Kei menjawab bukan apa-apa. Alex pun pergi.

Jin menunjukkan ruang istirahat dan disana ada dapur. Ia pun mengajak Yeo Joo berganti pakaian. Dari atas, Mi Rye melihat mereka sambil tersenyum lalu ia pergi.


Jin menggambar sesuatu sebagai tanda loker Yeo Joo. Ia lalu memberikan pakaian. Yeo Joo memperhatikan pakaiannya. Jin menyuruhnya cepat berganti pakaian. Yeo Joo menatap Jin sekilas lalu menunduk. Jin sadar kalau Yeo Joo merasa malu, ia mencubit pipi Yeo Joo dengan menggemaskan (Aih ampun~ imeg'a thunder disini imut banget yaa.. gak nahan XD). Jin mengerti dan akan keluar, namun sebelumnya ia mengedipkan sebelah matanya (aegyo). Yeo Joo merasa aneh melihatnya.


Setelah Jin pergi, Yeo Joo segera memasukkan pakaiannya ke lokernya. Ia mengeluarkan voice recorder dari saku celananya lalu merekam, "Hobinya adalah membaca dan pergi ke bioskop. Dia yang tertua di grup dan sepertinya bisa di percaya." Matanya tak sengaja melihat loker milik Alex, berwarna pink-_-. Yeo Joo penasaran dan ingin membuka lokernya sambil terus menghidupkan voice recordernya.


Yeo Joo membuka lokernya lalu berkata, "Sangat bersih dan rapi. Style favoritnya sepertinya.. penampilan parlente yang nyaman." Yeo Joo terkejut. Kei membuka pintu. Yeo Joo segera menyembunyikan voice recordernya.


Kei bertanya apa yang dilakukan Yeo Joo. Yeo Joo mencari alasan. Ia melihat loker punyanya dan berkata, "Oh, ini milikku." Ia lalu segera mengambil seragamnya dan pergi. Kei membuka lokernya dan kemudian menutup loker miliknya dan milik Alex. Ia menatap curiga kepada Yeo Joo.

Iklan lewat.. sepertinya episode tadi hanyalah perkenalan karena kita masuk ke judul baru..


[Happy Wedding Nail / Kuku Pernikahan yang Bahagia]

Yeo Joo membersihkan kloset dan ponselnya berbunyi. Ada panggilan dari sahabatnya, Kim Ji Soo. Ji Soo bertanya dimana Yeo Joo. Yeo Joo dengan suara aslinya menjawab di Paris, kenapa? Ji Soo khawatir, siapa tahu saja Yeo Joo ketahuan. Yeo Joo mengatakan ia baik-baik saja. Ia menasehati Yeo Joo untuk terus waspada, pria dan wanita berbeda. Saat ia terkejut atau malu, apalagi saat ke kamar mandi. Yeo Joo tersenyum, ia akan berhati-hati. Ia pun menutup teleponnya. Ia bergumam, "Girl, u think i'm you?"

Belum sampai hitungan jam Yeo Joo sudah terkejut ketika keluar dari kamar mandi. Ada Alex yang tengah mencuci tangannya. Alex tersenyum dan melihat ekspresi terkejut Yeo Joo yang aneh. Ia menawarkan bantuan, jika kau punya kesulitan atau pertanyaan, tanya saja padaku kapanpun. Yoo Joo berterima kasih. Alex keluar dari kamar mandi. Yoo Joo hanya bisa bergumam kesal sambil memukuli kepalanya dengan pelan.


Ia lalu melihat sabun yang tadinya di gunakan Alex. Ia mencium bau sabun itu.


Yeo Joo berjalan mengendap-endap. Ia berhenti di dapur dan memperhatikan Alex yang sedang minum minuman kaleng. Alex yang sadar bahwa ada orang lain selain dirinya melihat ke arah Yeo Joo. Yeo Joo segera menundukkan kepalanya, berpura-pura tidak melihat. Alex tersenyum, "Tidak ada yang berjalan baik jika aku lelah." Yeo Joo mengangguk-angguk, mengerti.


Alex pergi dan Yeo Joo segera mengamati kaleng minuman Alex lalu berkata dalam hati, "Ketika lelah ia menikmati kopi kaleng." Ia pun mengangguk-angguk lagi.


Seorang pelanggan datang, dia pelanggan yang kemarin di pijit tangannya oleh Alex dan pelanggan yang ditangani Alex pada saat Yeo Joo masih memata-matainya. Pelanggan itu datang untuk berbagi kue. Jin menyambutnya dengan hangat, ia akan membawakan minuman.


Yeo Joo menghampiri Jin dan bertanya mengenai wanita itu. Jin mengaku bahwa wanita itu adalah pelanggan tetap, eh lebih cocok keluarga. Dia lebih tahu tentang Paris daripada dirinya.


Yeo Joo membawakan teh. Jin duduk dan memuji cupcake yang seperti enak. Pelanggan itu bertanya siapa dia (Yeo Joo). Jin mengenalkan, Bunny dan mulai bekerja hari ini. Yeo Joo membungkukkan badannya. Pelanggan itu mengerti, ia menyuruh Yeo Joo untuk duduk. Yeo Joo berterima kasih lalu duduk dengan kalem disamping Jin. (Wkkk, cara duduknya pas banget kayak cewek..) Jin sedih, ia ada pelanggan. Pelanggan yang ternyata bernama Tae Hee itu mengerti, ia menyuruh Jin pergi. Jin tersenyum senang, ia akan membawa sebuah cupcake. Ia lalu pergi.


Tinggallah Yeo Joo dengan Tae Hee. Yeo Joo mengambil cupcake. Tae Hee sepertinya senang melihat Yeo Joo. Ia memuji Yeo Joo yang memang terlihat imut seperti kelinci, ia pasti akan mendapat fans juga. Fans? Yap, para manikur di Paris lebih terkenal daripada selebriti, mereka bahkan punya grup fans. 


Jin, nick namenya Smiley Angel (Senyuman Malaikat). Setiap kali tersenyum ia mendapatkan lebih dari seratus fans.


Kei mendapat julukan Ice Prince. Dia terlihat keras, terlihat seperti kesepian.. tapi dia mengeluarkan naluri keibuan dari wanita.


Dan, bagaimana dengan Alex? Apa dia punya fans juga? Humm.. Ya, semua wanita yang berumur diatas 30 tahun yang datang ke salon. Alex dulu belajar pengobatan tradisional. Lalu ia mengalami kecelakaan. Yeo Joo mengangguk mengerti (lagi?).


Pria yang kemarin datang lagi, kali ini bersama sang istri dengan sedikit paksaan. Istrinya merasa tidak enak hati datang ke salon kuku. Alex menyuruh wanita itu untuk duduk demi suaminya. Pria itu menyuruh istrinya duduk. Istrinya pun duduk. Jin yang menangani pelanggan itu.


Jin memperkenalkan diri lalu menyuruh wanita itu menunjukkan tangannya. Pria itu menyuruh istrinya menunjukkan tangannya. Wanita itu menurut dengan berat hati. Jin sedikit terkejut, ada bekas luka (mungkin luka bakar) di tangannya. Senyum Jin menghilang, ia melihat Alex. Yeo Joo juga terkejut.


Wanita itu merasa di ejek. Ia pun bangkit berdiri. Alex mengatakan mereka akan memberikan pijatan lebih dulu. Jin mengerti dan menyuruh wanita itu duduk. Jin pun tersenyum dan berkata, "Kita akan mulai dengan pijat tangan berkilauan paling bahagia dari Jin." (Aih.. cute banget sih.. anak siapa sih lo? *jangan bilang anak emaknya-.-). Seketika itu juga suasana yang tadinya menegang perlahan membaik. Alex mengajak pria itu berbicara diluar. Kei yang sedari tadi menjadi penonton bertanya apa yang dilakukan Yeo Joo. Yeo Joo mengerti.


Ia menghidangkan teh pada pria itu. Alex berterima kasih. Yeo Joo pun pergi. Alex menyuruh pria itu minum dan ia menurut. Okay, now let's chat, man to man.


Alex melihat tangan pria itu yang mirip sama istrinya. Pria itu memperhatikan tangannya. Alex melanjut, "Terkadang tangan memiliki banyak cerita daripada yang bisa kau katakan. Tangan istrimu dan tanganmu.. Mereka menunjukkan bahwa kalian berdua bekerja keras dan saling menjaga."


Pria itu menunduk sedih kemudian tersenyum dan mulai bercerita, "Jika dia tidak bertemu denganku.. dia takkan menderita terlalu banyak karenaku. Aku tidak bisa memberinya upacara pernikahan, jadi aku ingin memberinya cincin pernikahan yang indah. Tapi karena kecelakaan itu.." Alex dengan sigap memberinya sapu tangan. Cerita berlanjut, "Aku bekerja keras berminggu-minggu tanpa makan dan tidur. Dan aku meminjam dari sana sini dan akhirnya bisa menyimpan uang untuk membeli cincin pernikahan. Aku menyebabkan kecelakaan ketika aku bekerja sebagai supir." Alex mengerti, itulah alasan kenapa pria itu memilih kuku daripada cincin.

(Jadi, luka yang tadi karena kecelakaan..)


Wanita itu menarik tangannya dan langsung berdiri ketika Jin hendak mengoleskan kutex. Jin berdiri dan mengatakan kalau mereka masih menyelesaikan perawatan dasar. Wanita itu mengatakan dengan lembut, sudah cukup. Pria itu sepertinya ingin menyuruh istrinya duduk kembali. Alex datang dan berterima kasih pada Jin. Ia menyuruh pria itu mengikutinya, ke kasir? OMO~


Alex mengatakan biaya untuk perawatan dasar 15rb won. Pria itu mengeluarkan uangnya dari dompet lalu memberikannya pada Alex. Alex menerimanya dan kemudian melihat ke struk lalu mengucapkan selamat, mereka memenangkan hadiah untuk acara spesial minggu ini sebagai tamu yang ke-100. Kei yang mendengarnya tersenyum. Sedangkan Yeo Joo tampak heran. Jin menggelengkan kepala, tanda tak tahu.


Alex mengatakan akan memberikan servis perawatan spesial jika mereka kembali besok malam dan tentu saja ini gratis. Pria itu tersenyum. Mereka lalu membungkuk, terima kasih lalu pergi keluar toko.


Kei berdiri disebelah Alex lalu berkomentar, "Parah sekali.." Yeo Joo dan Jin masih belum mengerti. Alex tersenyum menanggapi, "Apa aktingku begitu buruk?" Yeo Joo dan Jin berpandangan. Kei menjawab iya. Mereka berdua tertawa.

(Hahaha.. ada yang lemot disini..)


Alex memberitahu idenya pada Mi Ryu. Ia berniat memberi servis spesial pada pelanggan itu sebagai ganti cincin pernikahan. Jin langsung mengangkat tangan, dia setuju ide itu. Kei juga. Mi Ryu tersenyum, ia menyetujui. Alex akan memakai desain dan warna dasar. Kei akan mengurus bagian dekorasi yang berhubungan dengan tema pernikahan.

Yeo Joo turun dari tangga dan melihat dari jendela, ada Alex dan Kei yang tengah bekerja untuk rencana mereka. Ia kemudian mengeluarkan sesuatu, ponsel atau voice recorder?

Tiba-tiba Jin datang dan bertanya apa yang dilakukan Yeo Joo? Yeo Joo menyembunyikan benda itu. Jin berkomentar, "Mereka akan menghasilkan karya seni. Mereka berdua banyak memenangkan penghargaan dari kontes seni kuku." Ia lalu mengajak Yeo Joo pergi.

Yeo Joo mengikuti Jin. Ia bertanya apa rumor itu benar? Jin tahu, berita itu dari Tae Hee dan itu kenyataan. Yeo Joo bertanya kenapa? Jin berbalik menatap Yeo Joo, "Dia mengalami kecelakaan ketika dia pergi kerumah sakit untuk magang. Entah bagaimana, setelah itu, dia berhenti belajar! (Jin gak terlalu serius bicara) Dan mengubah dirinya menjadi seniman kuku! Dia selalu tertarik mendiagnosa tangan bahkan ketika ia belajar pengobatan.. bagaimanapun, dari pengobatan tradisional hingga ke psikologi, dia tahu semuanya." Yeo Joo mengangguk.

Jin tiba-tiba memegang pundaknya, ia ingin mengadakan pesta penyambutan untuk Yeo Joo. Yeo Joo tersenyum. Jin melepaskan tangannya, ia berjanji akan mengadakan pesta yang sesungguhnya setelah membereskan pelanggan yang itu. Yeo Joo tersenyum menanggapinya. Jin harus berpisah, ia jalan ke arah yang berbeda dengan Yeo Joo. Yeo Joo melambaikan tangan dengan senyuman.

Yeo Joo bergumam senang, "Cerita seorang manikur yang menyerah pada pengobatan tradisional.. Tak ada drama lain seperti ini." Dia lalu berteriak senang, "Score! Yay!" Yeo Joo pun pulang dengan senyum lebar diwajahnya.

Yeo Joo datang saat Alex tengah minum kopi kaleng. Alex pasti berada disitu semalaman. Yeo Joo merasa kasihan, itu pasti melelahkan (Iya banget :'( hiks hiks). Alex pun mengacak rambut Yeo Joo, ia tak akan menyebabkan masalah karena hal itu jadi jangan khawatir. Alex bertanya tentang kondisi Yeo Joo, apa itu sulit (menjadi manikur)? Yeo Joo tak menjawab, ia hendak berganti pakaian. Alex meminum lagi kopinya.

Di tangga Yeo Joo terlihat menenangkan diri. Ia memegang dadanya. Lalu menarik nafas. Kemudian mengipas wajahnya dengan kedua tangannya.

Di ruang ganti, Kei hanya memakai baju kaos. Dia hendak menempelkan koyo. Yeo Joo yang baru masuk terkejut lalu membungkuk dan menyapa sambil melihat ke arah yang lain. Ia lalu mengambil seragamnya dan berniat pergi. Kei langsung bertanya kemana Yeo Joo pergi? Yeo Joo menjawab ia akan berganti pakaian di kamar mandi.

Ia sudah sampai di ujung pintu tapi sebelum pergi Kei memanggilnya, "Hei, Beanie (kacang)! Tempelkan ini." Yeo Joo sedikit terkejut. Kei mengeluh bahunya sakit karena semalaman menggambar, seperti di neraka. Yeo Joo meletakkan pakaiannya diatas meja kemudian mengambil koyo dari tangan Kei.

Pengucapan Bunny sama Beanie hampir mirip..

Ia merasa aneh. Kei menegurnya. Yeo Joo pun meletakkan koyonya asal-asalan sambil melihat ke arah lain. Kei hendak mengambil seragam Yeo Joo tapi Yeo Joo merebutnya hingga ia terjatuh dan tangan Kei menyentuh dadanya. Ia terkejut dan segera permisi. Kei yang melihatnya bergumam, "Apa dengannya?"

Diluar Yeo Joo menenangkan diri untuk yang kedua kalinya. Ia lalu melihat voice recorder yang baru diambilnya dari saku jaketnya.

Jin, Kei, Alex, Mi Ryu, juga Yeo Joo tengah melakukan persiapan. Jin dan Yeon Joo tengah berbincang. Jin menyadari bahwa Tae Hee tidak datang hari ini. Yeon Joo heran, apa dia datang setiap hari? Jin membenarkan, sejak sebulan yang lalu. Dia bahkan membayar 3 juta won dan membeli keanggotaan VVIP dan suaminya mempunyai praktek pengobatan pribadi.

Dan orang yang ditunggu sudah tiba. Wanita itu memberikan bukti kepada Mi Ryu bahwa dia memenangkan hadiah. Mi Ryu membenarkan. Pria itu ingin melihatnya (kuku istrinya dihias). Kegiatan dimulai.

Kei mulai melakukan tugasnya. Ia mulai memberi warna kemudian sedikit memberi hiasan dasar kemudian menambahkan sedikit aksesoris.

Kuku selesai di hias, apa pelanggan menyukainya? Ya. Dan sedikit aksesoris tambahan maka kukunya selesai dihias. Aksesoris ditambah.

Wanita itu tersenyum bahagia, itu bagaikan cincin pernikahan baginya. Pria itu mengucapkan banyak trima kasih. Jin mengatakan, "Sebentar. Ini dia bonusnya (mengeluarkan sebuah tiket). Sertifikat hadiah untuk menginap gratis semalam di hotel. Hotelnya di Seoul, tapi kuharap kalian bisa menghabiskan malam yang indah sebagai bulan madu kalian." Mereka berdua terharu lalu mengucapkan terima kasih. Seluruh pegawai bertepuk tangan. Kedua pasangan itu pun pergi.

Jin dkk pergi merayakan pesta penyambutan. Ada Woo Min, si pemilik restoran sekaligus mentor mereka. Bunny pun mengucapkan salam. Woo Min melambaikan tangan tersenyum senang (ternyata cuman tampangnya doang yang seram). Ia mengeluarkan kartu tarotnya dan menyuruh Yeo Joo memilih satu. Yeo Joo awalnya merasa aneh, tapi ia akhirnya memilih satu.

Woo Min membaca artinya, ia melihat Yeo Joo lalu bertanya, "Apa kau.. menyembunyikan sesuatu?" Yeo Joo terkejut. Woo Min melanjut, "Ini kartu bulan yang berarti rahasia, rasa ingin tahu, misteri. Nah.. Katakan padaku apa rahasiamu." Yeo Joo tersenyum gugup, ia membantahnya. Semua mata tertuju padanya. Yeo Joo mengatakan ia jujur. Jin menenangkan, "Jangan khawatir.. Hyungnim selalu senang hal-hal gaib begitu." Yeo Joo tersenyum kaku. Woo Min bergumam, "Atau ini.. cinta segitiga?" (Bukan segitiga om, tapi segiempat xdd)

Pesta dimulai. Mereka bersulang lalu meminum birnya. Jin benar-benar senang. Alex mengkhawatirkan Yeo Joo. Yeo Joo sebenarnya merasa tidak enak, ia menghadap kebelakang lalu berkata dalam hati, kuatkan dirimu Hong Yeo Joo! Jika kau mabuk disini, semuanya akan berakhir.

Jin senang, ia meminta gelas kosong milik Yeo Joo. Tapi Yeo Joo menghalanginya, ia tak minum lagi. Alex setuju, hentikan saja sampai disitu. Jin tidak mau, ia ingin melihat akhirnya, mereka mabuk lalu menginap di rumah Alex. Yeo Joo tersentak, rumah Alex. Jin bertanya apa boleh? Alex mengizinkan. Yeo Joo mengambil gelas bir dan minum, ia berpura-pura ingin melihat bagaimana akhirnya. Yeo Joo berbisik dalam hati, aku tidak boleh melewatkan kesempatan emas ini. Tentu tidak! Yeo Joo bertekad.

Aih ampun, kenapa sih ni orang cakep banget..
Pas lagi tidur aja tetap cakep *-*
Semuanya sudah tidur kecuali Yeo Joo. Jin berbalik menghadap Yeo Joo lalu menaruh tangannya ditubuh Yeo Joo. Yeo Joo pun segera menyingkirkan tangannya. Ia pun duduk dan begitu berbalik, wajahnya dan wajah Alex begitu dekat sehingga membuatnya gugup. Ia pun bangkit berdiri dan mulai 'menjelajahi' rumah Alex.

Ia mulai melihat ke segala sisi rumahnya dengan diam-diam. 

Yeo Joo membuka kulkas Alex. Dan melihat-lihat isinya. Ada kopi kaleng disana. Ia mengangguk-angguk. Kemudian menutup pintu kulkasnya sebelah. Ia mengeluarkan voice recordernya dan mulai bicara, "Sesuai yang diduga, sangat bersih. Karena tidak banyak makanan instan, dia pasti memasak sendiri."

Yeo Joo menutup kulkasnya dan terkejut. Ada Kei disana. Ia pun jatuh terduduk.

Kei melepaskan tangannya dari lengan Yeo Joo. Mereka berbicara empat mata sekarang. Kei bertanya, "Ada apa? Apa kau ini? Apa kau ini terus menerus berkeliaran didekat Alex? Apa mungkin.. kau gay?" Yeo Joo membantah (gak mungkinkan dia gay-_-), kapan aku berkeliaran di dekatnya? Yeo Joo berpura-pura mengucek matanya. Ia lalu beralasan dirinya lelah kemudian pergi. Kei lalu bergumam, "Apaan.. Dia itu bukan wanita.."

Ji Soo terkejut mengetahui Yeo Joo tidur dengan pria-pria itu di satu ruangan. Ia yang tadinya sedang membersihkan make up segera menghampiri Yeo Joo yang duduk di pinggir tempat tidur. Yeo Joo mengatakan dengan lesu, tidak ada yang berpikir kalau dia wanita. Tapi, tetap saja Ji Soo gugup (Lah? Kok dia yang gugup?). Ia bermimpi lagi kemarin malam, polisi menangkap Yeo Joo. Yeo Joo menyuruhnya berhenti.

Ia sudah berpikir untuk berhenti dari pekerjaan itu. Ji Soo semakin khawatir, apa Yeo Joo ketahuan? Yeo Joo kesal, itu karena ada seseorang yang curiga padanya. Dia akan kerja hari ini dan jika sesuatu terjadi, ia akan berhenti.

Yeo Joo datang ke Paris dan melihat sebuah cup kopi yang masih baru dan hangat ada di dekat tangga, ia mengambilnya.

Mi Ryu tengah berbicara dan Yeo Joo datang. Yeo Joo meminta maaf karena datang terlambat. Alex yang melihat satu cup kopi ditangan Yeo Joo merasa bahwa kopi itu untuknya, ia lalu mengambilnya dari tangan Yeo Joo kemudian berterima kasih. Yeo Joo terkejut.


Dan orang yang biasanya semangat tiba-tiba tidak ceria, Jin. Jin masih mabuk. Alex lalu mendekatkan tubuhnya ke kepala Jin lalu berkata, "Karena itu aku menyuruhmu pelan-pelan." Jin kesal, suara Alex terlalu kuat (Hahaha, padahal kalog didengarin gak terlalu kuat kok..). Yeo Joo tertawa. Kei tidak senang melihatnya, "Tertawa?.... Ikut aku." Senyum Yeo Joo berubah menjadi rasa takut. Alex tersenyum melihatnya. Yeo Joo pun mengikutinya.


Mereka ke gudang. Kei menyuruh Yeo Joo memindahkan semuanya. Yeo Joo memang seukuran kacang (segi pria ukurannya termasuk kecil) tapi pria tetaplah pria, apa ia tidak bisa? Yeo Joo terpaksa mengatakan kalau ia bisa.


Yeo Joo membuktikannya. Ia mengangkat satu kardus dan kardusnya hampir jatuh. Kei melihatnya. Yeo Joo termotifasi. Ia mengangkat kardusnya lagi. Tiba-tiba terdengar suara teriakan, "Alex!" Mereka berdua pun panik.


Alex tergeletak tak sadarkan diri begitu meminum kopi pemberian Yeo Joo. Mi Ryu mencium baunya, ternyata lem. Emosi Kei memuncak, ia menarik kaos Yeo Joo ke atas. Yeo Joo mengatakan kalau ia tidak tahu apa-apa. Kei marah, Yeo Joo yang membeli kopinya. Yeo Joo mengatakan kalau ia mengambilnya dari luar. Kei hendak memukul Yeo Joo. Tapi tinjunya harus ditahan karena sang majikan menyuruhnya tenang.


Mi Ryu dan Jin akan mengantar Alex ke rumah sakit sedangkan Kei dan Yeo Joo memeriksa CCTV. Yeo Joo merasa bersalah.


Mereka memeriksa CCTV dan terkejut mengetahui bahwa Tae Hee lah yang meletakkan kopi itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar